Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Perundungan "Geng Tai", KPAI Minta Binus School Perkuat Satgas dan Informan di Luar Sekolah

Kompas.com - 21/02/2024, 15:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan beberapa rekomendasi kepada Binus School Serpong agar tidak terjadi lagi aksi perundungan antarsiswa.

Rekomendasi ini diberikan usai KPAI berkunjung ke Binus School Serpong buntut kasus perundungan oleh “Geng Tai” yang melibatkan anak selebritas berinisial VR.

“Pertama, yang jelas kami pastikan itu Satuan Tugas (Satgas) Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) itu sudah terbentuk atau belum? Karena di Permendikbud Nomor 47 Tahun 2023 itu harus ada,” kata Komisioner KPAI Diyah Puspitarini di Mapolresta Tangerang Selatan, Rabu (21/2/2024).

“Nah, kami cek, sudah ada (Satgas TPPK) di sekolah ini (Binus School Serpong). Tapi, tidak menutup kemungkinan kan ada kasus,” lanjut dia.

Baca juga: Polisi Jadwalkan Pemanggilan Anggota Geng Tai Binus School yang Terlibat Perundungan

Untuk mencegah perundungan kembali terjadi, Diyah juga menyarankan orangtua siswa turut berperan aktif memberikan informasi mengenai anaknya terhadap pihak sekolah.

“Karena, orangtua itu bagian dari sekolah, secara tidak langsung. Baik memberikan informasi ataupun melaporkan. Kalau ada korban, ada kejadiannya bagaimana, harus dilaporkan,” tegas Diyah.

Terakhir, Diyah menyarankan pihak sekolah membangun relasi dengan masyarakat sekitar.

“Nah, ini yang mungkin yang mesti kita kuatkan lagi ya, termasuk di sini juga masyarakat sekitar, sehingga bisa saling memberikan informasi untuk sekolah kalau ada kerentanan, situasi rentan,” kata dia.

“Situasi rentan itu bisa berkumpul di luar jam sekolah (secara) lebih, atau mungkin ada hal-hal yang membahayakan,” imbuh Diyah.

Baca juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Perundung Siswa Binus School Serpong meski Kasus Naik Penyidikan

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah pemilik akun X @BosPurwa menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.

Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.

Perundungan dilakukan terhadap anggota yang baru akan bergabung.

Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya, dan juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang, bahkan dipukul dengan kayu.

Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” demikian twit pemilik akun X @BosPurwa.

Baca juga: Binus School Serpong Keluarkan Siswa yang Terlibat Perundungan “Geng Tai”

Polres Tangerang Selatan kini tengah mengusut kasus tersebut. Polisi telah meningkatkan status ke tahap penyidikan. Namun, polisi belum menetapkan tersangka.

Sementara itu, Binus School sudah mengeluarkan siswa yang terlibat perundungan.

Pihak sekolah juga memberikan sanksi tegas kepada siswa lain yang menyaksikan perundungan tetapi tidak mencegah atau membantu korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com