BEKASI, KOMPAS.com - Pedagang beras di Kota Bekasi mengalami penurunan omzet imbas harga beras yang terus melambung selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu pedagang, Firdaus (24) menuturkan bahwa melonjaknya harga bahan pangan utama ini memengaruhi pendapatannya.
"Ya (omzet) menurun jadinya, jauh sekarang, kemungkinan (anjlok 20 persen). Enggak dijamin sih seharinya menurun berapa," ujar Firdaus saat ditemui di kiosnya, Jalan Rajawali, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (21/2/2024).
Firdaus enggan menjelaskan detail omzet yang dihasilkannya. Akan tetapi, ia merasakan penurunan sejak tiga bulan belakangan.
Baca juga: Harga Beras di Bekasi Naik, Pedagang: Ada yang Pilih-pilih, tapi Enggak Jadi Beli
"Sudah lebih dari tiga bulan. Kalau naik (harga) banget sih dari bulan kemarin," kata dia.
Kenaikan harga beras mengakibatkan berkurangnya jumlah pembeli yang biasanya ingin mencari harga termurah.
"Kalau saya cuma bisa ngomong seadanya saja sih, kami kan juga penjual kecil, enggak bisa apa-apa, pasrah. Dari sananya (sudah mahal), kami jual yang ada saja," ujar Firdaus.
Bukan hanya Firdaus, Ujang (62) yang juga pedagang mengatakan hal senada berkait omzet.
"Malah jadi turun ini (omzet), kenaikan sudah ada tiga bulanan, enggak ada turunnya (harga), nanti kali kalau habis Lebaran," ucap Ujang.
Baca juga: Harga Beras Meroket, Pedagang di Bekasi Diprotes Ibu-ibu
Kendati demikian, kata Ujang, masih tetap ada yang membeli beras karena termasuk bahan pokok.
"Mahal dibeli, murah dibeli juga namanya bahan pokok," imbuh dia.
Senada dengan Firdaus, Ujang mengatakan, kenaikan harga beras ini mulai terjadi sejak tiga bulan lalu. Bulan Februari menjadi puncak harga termahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.