Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut dengan Sekuriti Stasiun LRT Kuningan, Ojol Emosi Diminta Tak Mangkal di Pintu Keluar

Kompas.com - 23/02/2024, 18:48 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, keributan antara ojek online (ojol) dengan sekuriti di Stasiun LRT Kuningan dipicu kesalahpahaman.

“Berdasarkan informasi yang diterima, kericuhan pagi tadi dipicu kesalahpahaman antara anggota pengamanan Stasiun LRT Kuningan dengan oknum ojol,” ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (23/2/2024).

Kesalahpahaman timbul ketika sekuriti tengah mengingatkan oknum ojol untuk tak menunggu di dekat pintu keluar stasiun.
Baca juga: Terluka Usai Ribut dengan Ojol, Sekuriti Stasiun LRT Kuningan Bebas Tugas Sementara

Namun, oknum ojol itu disebut tak terima saat diingatkan dan malah terbakar emosi.

“Anggota pengamanan yang bertugas saat itu mengingatkan oknum ojol agar tidak menunggu penumpang terlalu dekat dengan pintu keluar. Namun hal tersebut malah memicu emosi dari oknum ojol tersebut sehingga mengakibatkan keributan,” ungkap dia.

Di lain sisi, Mahendro menerangkan, pihaknya sebenarnya telah melakukan sosialisasi terkait tempat menunggu yang bisa digunakan pengemudi ojol untuk mangkal di dekat Stasiun LRT Kuningan.

Maka dari itu, ia berharap, kejadian serupa tak lagi terulang di kemudian hari dan pengemudi ojol mematuhi kesepakatan yang telah diteken.

"Sudah ada kesepakatan mengenai aturan menjemput penumpang dengan komunitas ojol setempat. Kami harap aturan tersebut dapat dipatuhi," tutur dia.

Baca juga: Terlibat Keributan, Bibir Sekuriti LRT Sobek, Pengemudi Ojol Luka di Kepala

Sebagai informasi, keributan terjadi di area pintu keluar/masuk A, tepatnya di depan Gedung Tempo Pavilion 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat pagi.

Insiden yang sempat viral di media sosial ini pada akhirnya mengakibatkan dua orang menderita luka-luka.

Satu orang yang terluka merupakan sekuriti Stasiun LRT Kuningan.

Ia menderita luka sobek di bagian bibir. Selain itu, terdapat luka lebam di area wajah dan kepala sang sekuriti.

Sementara itu, satu korban lainnya adalah pengemudi ojol. Ia menderita luka di bagian kepala akibat insiden ini.

Keduanya kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com