Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah di Gambir Diduga Timbulkan Kebakaran akibat Main Korek Api

Kompas.com - 27/02/2024, 11:04 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yaya (60) sedang mempersiapkan kelas pembelajaran jarak jauh (PJJ) cucunya, A (13), saat api besar menyala di lantai dua rumahnya di Jalan Ceylon, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

"Tadi pukul 07.30 WIB mau PJJ enggak tahu dia main apa di atas. Karena korek peninggalan kakeknya sudah dibawa semua ke bawah. Kayaknya dia colong satu korek, tiba-tiba api sudah besar," kata Yaya sambil terisak.

Yaya menyebut A memiliki keterbelakangan mental dan tengah menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Yaya juga merasa bersalah dan menyesal karena dia telah berupaya untuk selalu mengawasi A.

"Selalu diawasin, kalau enggak lagi enggak bisa awasin juga saya titipkan ke uwa-nya," ujar dia.

 Baca juga: Main Korek Api, Bocah di Gambir Sebabkan Kamarnya Terbakar

Saksi bernama Nana (71) mengaku terbangun dari tidurnya karena ada banyak orang berteriak kebakaran.

Orang lalu-lalang panik di sekitar kawasan padat penduduk itu. Ada yang sibuk menyelamatkan diri, membawa barang-barang berharga, dan mengeluarkan motor masing-masing.

"Alhamdulillah cepat dipadamkan sama warga. Anaknya keterbelakangan mental, tapi ya tetap ada keteledoran orangtua," tutur Nana.

Pemilik sekaligus nenek A, Yaya (60) menatap bagian lantai dua rumahnya yang terbakar di Jalan Ceylon No 36, RT 003/RW 04, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).KOMPAS.com/XENA OLIVIA Pemilik sekaligus nenek A, Yaya (60) menatap bagian lantai dua rumahnya yang terbakar di Jalan Ceylon No 36, RT 003/RW 04, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Pantauan Kompas.com di lokasi, api telah padam. Sejumlah warga masih berkumpul di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Beberapa di antara mereka masih terisak, terutama para ibu. Sementara itu, sejumlah bapak sibuk memindahkan motor dan mengangkut sisa-sisa sampah yang hangus terbakar.

Baca juga: Para Caleg Gagal Diminta Jangan Malu Cek Kesehatan Mental

Usai berbincang, Yaya mengajak Kompas.com melihat rumahnya. Ukurannya relatif kecil, sekitar 12 meter persegi dengan kayu sebagai pondasinya. Bagian atasnya yang terbakar kini menghitam dan berlobang.

Lalu, bagian bawahnya becek akibat air yang disiram warga sekitar untuk memadamkan api.

"Rumahnya sudah rapuh, enggak ada dana mau perbaiki. Suami saya sudah meninggal baru delapan bulan, cucu saya yatim piatu. Saya kerja cuma ngurut," tutur Yaya, terisak menatap rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com