BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor masih kesulitan untuk merelokasi semua warga yang tinggal di zona hitam atau di wilayah rawan bencana. Berdasarkan data BPBD Kota Bogor tercatat ada 1.001 rumah tinggal di zona hitam.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengakui masih banyak warga yang tinggal di zona hitam dan belum bisa direlokasi.
“Memang masih banyak zona-zona hitam yang lain, yang belum juga bisa kita relokasi,” ucap Dedie kepada Kompas.com, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Lahan Masih Jadi Kendala Pembangunan Hunian Tetap di Bogor
Menurut Dedie, proses relokasi terhambat karena permasalahan lahan untuk membangun hunian tetap (huntap).
Belum lagi, relokasi warga terdampak bencana menuju hunian tetap tidak bisa lintas wilayah.
“Untuk huntap kita agak kesulitan lokasi tempat. Ada juga aturan kan kalau bencana di Bogor Selatan lahan penggantinya di selatan juga. Relokasinya tidak bisa dari selatan ke Bogor Timur. Jadi itu kita harus mematuhi aturan juga,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bogor Butuh Waktu Lebih hingga Rumah Tahan Gempa Pamoyanan Layak Dihuni
Kendati begitu, Dedie mengaku terus berupaya memfasilitasi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Sebelumnya, lahan relokasi bagi warga yang tinggal di zona hitam telah diinisiasi oleh BNPB di Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor.
Namun, Pemkot Bogor baru bisa menyiapkan 38 unit huntap. Sehingga, upaya relokasi warga Kota Bogor yang tinggal di zona hitam bencana nampaknya masih belum merata.
Baca juga: Masih Ada Kendala, 38 Rumah Tahan Gempa di Bogor Belum Tentu Bisa Dihuni pada April 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.