Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Makan Gratis Rp 15.000, Bisa Santap Tumisan Udang dan Es Teh Tawar di Warteg

Kompas.com - 01/03/2024, 07:30 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana akan merealisasikan program makan gratis dengan anggaran Rp 15.000 per anak.

Kompas.com menjajal makanan di Warteg Johar Baru Delly, Jalan Maisonet Blok A No 6, RT 002/RW 04, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).

“Bu, Rp 15.000 bisa dapat apa saja?” tanya saya kepada sang pemilik, Siska (38).

“Terserah. Ikan bisa, telur bisa, ayam bisa,” jawab Siska ramah.

Dengan cekatan, ia mengambilkan piring dan menyendokkan nasi sambil bertanya lauk apa yang sekiranya saya suka.

Baca juga: Anggaran Makan Gratis Rp 15.000, Bisa Dapat Ikan Tongkol dan Satu Gorengan di Warteg

“Kerang? Udang? Ikan? Telur dadar?” tanya dia.

“Udang dapat, Bu?” saya cukup terkejut, sembari menatap hidangan udang yang ditumis dengan tahu berkuah merah.

Dapet, mau? Sayur juga dapet. Gorengan juga,” tutur dia.

Siska menjelaskan, jika hanya setengah porsi nasi dengan lauk tumisan udang tahu, harganya Rp 8.000. Apabila ada tambahan satu jenis sayur, harganya Rp 10.000.

“Kalau pakai telur dadar pas harganya Rp 15.000. Kalau mau tahu goreng dua, atau bakso, masih bisa (lauk) lebih,” lanjut dia.

Saya pun memilih gorengan dan bertanya total harga. Ternyata, lauk sebanyak itu belum mencapai Rp 15.000 sebagaimana yang dianggarkan.

Baca juga: Program Makan Gratis Rp 15.000, Dapat Apa Saja di Warteg?

“Ini masih Rp 13.000. Masih bisa dapat es teh manis,” kata Siska.

Secara keseluruhan, saya bisa mendapatkan setengah porsi nasi, udang tahu, sayur kangkung, dua gorengan tahu, dan segelas es teh manis dengan uang Rp 15.000.

Begitu juga rekan wartawan yang makan bersama saya. Dalam piringnya, ia mendapat setengah porsi nasi, sayur labu, sepotong tempe yang ukurannya cukup tebal, sebutir telur asin, dan segelas es teh tawar seharga Rp 15.000 pas.

“Kalau teh tawar panas, gratis. Beda harganya sama es teh tawar atau es teh manis,” tutur Siska.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, anggaran program makan siang gratis sekitar Rp 15.000 per anak.

Nantinya, program makan siang gratis akan menyasar balita, siswa sekolah, dan ibu hamil. "Per anak kira-kira Rp 15.000," kata Airlangga, dikutip dari Antara, Senin (26/2/2024).

Menurut dia, anggaran itu akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, program ini nantinya akan diterapkan secara bertahap, dengan prioritas pertama balita, ibu hamil, dan wilayah tertentu.

Sementara itu, program makan siang gratis ini sudah mulai dibahas oleh pemerintah dalam rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com