Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Kebon Kembang Ogah Diatur, Satpol PP Kota Bogor: Kami Jadi Keras Nanti Enggak Baik

Kompas.com - 01/03/2024, 10:07 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor telah melakukan beragam upaya agar para pedagang kaki lima (PKL) tidak berjualan di pedestrian Jalan Dewi Sartika, dekat Pasar Kebon Kembang Bogor, Jawa Barat.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor Agustian Syach mengaku pernah melakukan penertiban, tetapi para PKL selalu saja datang kembali dan jumlahnya kian bertambah.

Opsi relokasi juga sudah dilayangkan Agustian dari tahun ke tahun. Namun, banyak PKL yang menolak.

“Berapa kali kita coba relokasi tapi ternyata enggak berhasil, enggak berjalan,” ucap Agustian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: PKL Pasar Kebon Kembang Bogor Selalu Tolak Relokasi karena Takut Sepi Pembeli

Kata Agustian, kebanyakan para PKL menggelar dagangannya di pedestrian jalan karena pembeli lebih memilih membeli dagangannya di pinggir jalan ketimbang belanja ke dalam pasar.

Satpol PP mengakui kesulitan merubah kebiasaan pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di tempat yang dilarang.

“Karena mereka sudah terbiasa dengan ritme di sana. Merubah habit karakter mereka lagi, mereka enggak mau,” kata Agustian.

Satpol PP Kota Bogor sebenarnya sudah melakukan tugas pokok dan fungsinya sebagai aparatur penertiban.

Namun, karena kondisi di wilayah Pasar Kebon Kembang yang masih tetap semrawut, banyak warga yang mengecap Satpol PP tidak berani melakukan tindakan tegas ke para PKL liar.

Baca juga: Lika-liku Pemkot Bogor Lakukan Penataan Pasar Kebon Kembang yang Selalu Gagal

Dalam melakukan penertiban, Agus tidak mungkin memperlakukan para PKL liar dengan cara kasar atau pengerusakan lapak dagangan tanpa ada tindakan persuasif.

“Banyak yang nuntut ‘Satpol PP tegas dong’, kita tegas sudah, persuasif sudah, kalau tegas diterusin jadi keras, keras diterusin jadi enggak baik,” tutur Agustian.

Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi secara bertahap bersama para PKL untuk rencana relokasi.

Dalam waktu dekat, jajaran Pemkot Bogor bakal berkomunikasi dengan PKL terkait rencana relokasi ke tempat yang lebih strategis di kawasan Jalan Nyi Raja Permas.

“Kita dapat tempat yang mungkin bisa diterima pedagang. Tempat itu tidak terlalu jauh dari tempat berjualan awal mereka,” kata Agustian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com