Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Anies Shalat Jumat di Depan Gedung DPR/MPR Sebelum Orasi

Kompas.com - 01/03/2024, 14:03 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa mengatasnamakan AREA (Aliansi Relawan Anies) yang melakukan unjuk rasa di depan gedung MPR/DPR RI, Jakarta, melakukan shalat jumat berjemaah sebelum melakukan orasi, Jumat (1/3/2024).

Shalat Jumat berjemaah tersebut dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Gerakan Nasional Gemilang, Dr. Legisan Samtafsif M.A.

Kegiatan shalat Jumat berlangsung sangat tertib dan khidmat. Para relawan juga saling membantu untuk mengambil wudhu menggunakan air mineral.

Sepanjang shalat Jumat dilaksanakan, aparat polisi menjaga lalu lintas di depan gedung MPR/DPR, sehingga tetap lancar dan tidak menganggu jalan.

Baca juga: Relawan Anies Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Protes Dugaan Pemilu Curang

Wakil Ketum DPP Gerakan Nasional Gemilang, Lukman mengatakan, shalat Jumat dilaksanakan di depan gedung MPR/DPR RI, sebagai upaya agar aksi yang dijalankan lancar.

"Lancar aksinya, dan membuat masa tidak bergerak, dan fokus pada DPR agar mewujudkan hak angket. Hak angket Pemakzulan Jokowi," tutur Lukman ketika diwawancarai di lokasi unjuk rasa.

Lukman juga menerangkan, unjuk rasa ini sebenarnya ingin dilangsungkan sejak pukul 09.00 WIB, namun terhambat.

"Tadinya masa mintanya jam 9 di sini ternyata terhambat," sambungnya.

Baca juga: Demo di DPR Hari Ini, Tuntut Pemakzulan Jokowi dan Ganti Komisioner KPU

Tujuan utama dari aksi ini adalah menutut DPR untuk segera mewujudkan pemakzulan Presiden Joko Widodo.

"Tujuan utamanya adalah agar DPR mempercepat pemakzulan Presiden Joko Widodo, karena sudah banyak rakyat yang menangis akibat sulit makan, sulit mendapatkan akses kesehatan, dan lainnya," tutup Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com