Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Orasi di Gedung DPR: Relawan Anies Dukung Hak Angket, Mahasiswa Menolak

Kompas.com - 01/03/2024, 17:27 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (1/3/2024), menyuarakan pendapat yang berseberangan.

Dua kelompok itu adalah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa se-Jabodetabek dan Relawan Anies-Muhaimin.

Keduanya mengusung tuntutan berbeda dalam unjuk rasa.

Baca juga: Jalan Gatot Subroto Ditutup Imbas Demo Pemakzulan Jokowi di Depan Gedung DPR

Kelompok mahasiswa menolak wacana hak angket untuk mendalami dugaan kecurangan pemilu 2024, sementara kelompok relawan Anies-Muhaimin justru menuntut digulirkannya hak angket demi membuktikan dugaan kecurangan.

Perseteruan pernyataan melalui pengeras suara itu berawal dari Jenderal Lapangan Aliansi Mahasiswa se-Jabodetabek bernama Rahmat yang berteriak, "Kita harus tolak (hak) angket, kawan!"

Ia kemudian mengarah ke kelompok relawan Anies-Muhaimin. Ia menyebut, hak angket merupakan bentuk politisasi.

"Mengapa harus ada dorongan kepada DPR RI? Ini adalah politisasi," sambung Rahmat.

Mendengar orasi mahasiswa, relawan Anies-Muhaimin tidak terima.

Baca juga: Ada Demo di Depan DPR, Polda Metro Siapkan Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas

Sejumlah relawan peserta aksi meneriaki mahasiswa. Mereka menyebut, kelompok mahasiswa sebagai pasukan nepotisme.

"Pasukan nepotisme," teriak salah seorang relawan.

Relawan Anies-Muhaimin mengatakan, Pemilu 2024 diwarnai banyak dugaan kecurangan.

Mereka yang tidak melihat dugaan kecurangan itu ibarat hanya menutup mata.

Melalui pengeras suara, perwakilan mahasiswa mempertegas bahwa kehadiran mereka di Gedung DPR/MPR tidak mewakili pasangan capres-cawapres manapun.

Baca juga: Harga Beras di Bekasi Masih Terasa Mahal, Pedagang: Cuma Turun Sedikit...

Pengamatan Kompas.com, massa relawan Anies berkumpul di sisi kiri depan gerbang Gedung DPR/MPR. Sementara, massa mahasiswa berada di kanan.

Jaraknya kedua kelompok sekitar 5 meter. Barisan personel polisi dari satuan Sabhara memisahkan mereka.

Akibat peningkatan intensitas kedua massa, polisi terpaksa menutup Jalan Gatot Subroto dari kendaraan bermotor. Mobil dan motor diminta masuk ke Jalan Gerbang Pemuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com