Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Tambah 2 Rangkaian Kereta, Perjalanan Juga Bertambah 44

Kompas.com - 01/03/2024, 20:05 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Moda transportasi umum light rail transit (LRT) Jabodebek menambah dua rangkaian kereta atau trainset (TS) yang dioperasikan mulai hari ini, Jumat (1/3/2024).

Kini dengan adanya penambahan dua rangkaian kereta, jumlah trainset yang dioperasikan sebanyak 18 (TS). Masing-masing TS terdiri dari enam gerbong.

"Betul untuk trainset (TS) yang kami operasikan bertambah dua TS, menjadi 18 TS. Satu TS terdiri dari 6 car (gerbong)," kata Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu LRT Jabodebek Kini Hanya 6 Menit

Mahendro menuturkan, penambahan jumlah rangkaian kereta itu untuk menunjang penambahan frekuensi perjalanan LRT Jabodebek.

"Hal ini dilakukan guna mengakomodir penambahan 44 perjalanan yang mulai kami terapkan di hari ini," imbuhnya.

Menyusul penambahan TS, headway atau waktu tunggu antarkereta menjadi lebih singkat dari sebelumnya.

"Betul untuk headway jadi semakin singkat," kata dia.

Baca juga: LRT Jabodebek Tambah Jadwal Perjalanan per 1 Maret 2024

Untuk lintas LRT Jabodebek Cawang-Dukuh Atas, headway-nya lebih singkat satu menit dari sebelumnya 7,5 menit.

"Saat ini pada lintas Cawang - Dukuh Atas headway menjadi 6 menit dari sebelumnya 7,5 menit," imbuh Mahendro.

Sementara itu, LRT Jabodebek arah Harjamukti dan Jatimulya (Bekasi) juga makin singkat setelah adanya penambahan kereta.

"Pada lintas Cawang-Harjamukti serta Cawang-Jatimulya headway-nya menjadi 12,5 menit dari sebelumnya 14,5 menit," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com