JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memastikan tidak ada razia lalu lintas selama Operasi Keselamatan Jaya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
“Tidak ada razia statisioner, jadi berjalan secara mobile saja secara biasa,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto kepada wartawan, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Suyudi, para personel tetap bertugas mengatur lalu lintas seperti kegiatan sehari-hari. Namun, penindakan terhadap pelanggaran akan lebih digencar.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga akan mengoptimalkan penindakan pelanggaran secara elektronik menggunakan fasilitas Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Baca juga: Polri Gelar Operasi Keselamatan 2024, Ini 11 Pelanggaran yang Bakal Ditindak
“Jadi mengoptimalkan ETLE atau tilang secara elektronik baik statis maupun mobile, dan juga secara manual dengan 11 sasaran pelanggaran utama,” kata Suyudi.
Sebagai Informasi, Polda Metro Jaya bakal menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2024 mulai Senin (4/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024).
Kegiatan yang berlangsung dua pekan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, agar tertib dalam berlalu lintas.
Baca juga: Korlantas Polri Bakal Gelar Operasi Keselamatan di Awal Maret 2024
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai bentuk upaya cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto, Sabtu (2/3/2023).
Menurut Suyudi, kecelakaan lalu lintas dan juga kemacetan menjadi fokus permasalahan utama yang perlu ditangani dalam operasi kali ini.
Permasalahan ini umumnya disebabkan oleh banyaknya pelanggaran lalu lintas dan kesadaran masyarakat untuk tertib saat berkendara.
“Kunci utama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang baik di masyarakat,” kata Suyudi.
Baca juga: Polisi Gelar Operasi Keselamatan Jaya di DKI Mulai 4 Maret Selama 2 Pekan
Suyudi mengungkapkan, Operasi Keselamatan Jaya 2024 akan melibatkan sedikitnya 2.939 personel gabungan Polri, TNI dan unsur pemerintah daerah.
Dalam pelaksanaannya, Suyudi meminta agar seluruh personel yang terlibat agar bersikap humanis, dan melakukan pendekatan persuasif kepada pengendara.
“Didukung penegakan hukum secara elektronik, baik statis maupun mobile dan teguran simpatik dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” kata Suyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.