Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu 20 Menit bagi Ibu Hamil Naiki Tangga Stasiun Cakung karena Tak Ada Lift

Kompas.com - 04/03/2024, 15:08 WIB
Rizky Syahrial,
Larissa Huda

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak mudah bagi ibu hamil bernama Retno (33) setiap kali menapaki anak tangga di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Butuh waktu setidaknya 20 menit untuk Retno mencapai peron.

Ia harus bersusah payah ketika harus naik kereta rel listrik karena tidak ada fasilitas lift di stasiun untuk para penumpang ibu hamil layaknya Retno.

"Makan waktu sekitar belasan sampai 20 menit untuk naik tangga ini," kata Retno saat ditemui Kompas.com, pada Februari lalu.

Baca juga: Lelah Naik Tangga Stasiun Cakung, Ibu Hamil: Harus Pelan-pelan, Takut Terpeleset kalau Licin

Kekhawatiran Retno berlipat saat kondisi tangga yang licin pada musim hujan. Wanita dengan umur kandungan 38 minggu ini harus berpegangan karena takut terpeleset.

"Yah, apalagi pada musim hujan tangganya licin, ya. Saya harus pegangan dan naik, ya, pelan-pelan," tutur dia.

Dengan kondisi ini, waktu perjalanan Retno mau tak mau jadi lebih panjang. Tak jarang ia harus rela ketinggalan kereta.

"Pernah waktu aku masih di tangga, kereta arah Stasiun Sudirman sudah jalan. Jadi, ya ketinggalan," ucap Retno.

Padahal, kata Retno, jumlah penumpang yang naik dari akses Jalan Raya Stasiun Cakung lebih banyak daripada Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Baca juga: Kesusahan Naik Tangga Tinggi, Ibu Hamil Minta Stasiun Cakung Sediakan Lift

Maka dari itu, fasilitas lift sangat diperlukan bagi penumpang wanita hamil maupun lansia.

"Akses di sini kan lebih ramai penumpang ya, dari Harapan Baru, Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kranji, semua naik dari sini," ucap Retno.

Retno memilih naik kereta ke tempat kerjanya karena biaya murah dan cepat. Ia berharap, PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa mendengar keluhannya dan ibu hamil lainnya.

"Apalagi naik kereta ini murah dan cepat sampai kantor. Saya harap PT KAI bisa menyediakan lift agar fasilitas lebih baik lagi ya," ungkap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com