Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Koper dan Mesin Penghitung Uang Didatangkan ke Rumah Bos "Underwear" Saat Digeledah KPK

Kompas.com - 07/03/2024, 01:12 WIB
Rizky Syahrial,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua koper berwarna hitam dan mesin penghitung uang didatangkan ke rumah milik bos pakaian dalam, Hanan Supangkat, Kamis (7/3/2024) dini hari.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui tengah menggeledah rumah tersebut sejak Rabu malam.

Pengamatan Kompas.com, Rabu, sekitar pukul 11.45 WIB, beberapa penyidik KPK tampak meninggalkan rumah bernuansa modern minimalis itu menggunakan mobil Toyota Innova hitam.

Sekitar 45 menit kemudian atau Kamis pukul 00.30 WIB, mobil yang sama tiba lagi di rumah tersebut dan sengaja diparkir di depan rumah, seperti hendak menurunkan atau menaikkan barang. 

Baca juga: Rumah Bos Underwear Digeledah KPK, Diduga Terkait Kasus Syahrul Yasin Limpo

Rupanya benar. Empat orang penyidik KPK mengeluarkan dua koper besar dari dalam mobil itu. Satu koper berwarna abu-abu, sedangkan satu koper lain berwarna oranye.

Kedua koper itu dibawa ke dalam rumah melalui pintu masuk utama.

Tidak lama berselang, penyidik kembali mengeluarkan sebuah barang dari dalam mobil. Barang itu dikonfirmasi merupakan mesin penghitung uang.

Dari luar pagar, tampak ada beberapa penyidik lain yang menyambut alat-alat yang baru datang dari pintu masuk utama.

Di antara para penyidik laki-laki itu, terlihat ada seorang perempuan yang memakai kerudung cokelat dan jaket putih. Ia juga tampak ada di ruang tamu.

Ia pun membimbing penyidik yang membawa koper dan mesin penghitung uang itu ke dalam rumah.

Selanjutnya, pintu masuk rumah ditutup dan penyidik KPK lain kembali berjaga di halaman rumah Hanan. 

Baca juga: KPK Masih Dalami Kabar Dugaan Bahlil Minta Imbalan Uang Miliaran untuk Terbitkan IUP

Diberitakan sebelumnya, KPK sedang mendalami komunikasi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan Hanan Supangkat.

Selain sebagai pengusaha, Hanan Supangkat diketahui sebagai mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI).

Adapun, Hanan diperiksa penyidik KPK sebagai saksi dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (1/3/2024).

“Juga dikonfirmasi mengenai informasi dugaan adanya proyek pekerjaannya di Kementerian Pertanian (Kementan),” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (4/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com