Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Bogor Bakal Diubah Jadi Pasar Tematik Modern

Kompas.com - 12/03/2024, 16:53 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor berencana mengubah kawasan Pasar Bogor di Jalan Suryakencana menjadi pasar tematik modern.

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (Dirut PPJ) Jenal Abidin mengatakan bahwa pembangunan Pasar Bogor menjadi pasar tematik bakal berlangsung secara bertahap dan tidak terburu-buru.

“Kita harus mendirikan pasar tematik di situ. Kemudian kita juga harus menyiapkan sarana atau prasarana parkir,” ujar Jenal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Nantinya, lahan eks Pasar Bogor bakal menjadi lahan parkir serta ruang terbuka hijau.

Baca juga: Jungkir Balik Pemkot Bogor Relokasi Pedagang Pasar Bogor yang Berujung Penolakan

Jenal berujar, lahan parkir diprediksi bisa menampung banyak kendaraan wisatawan yang datang ke Kebun Raya Bogor atau yang berwisata di sepanjang Jalan Suryakencana.

“Tempat parkir nanti akan integrasi dengan keberadaan pasar tematik di Kota Bogor,” ujarnya.

Perumda PPJ juga berencana ingin menampilkan Kota Bogor sebagai heritage city yang mana tidak ada kesan kumuh di sekitar kawasan pusat kota.

Maka dari itu, keberadaan Pasar Bogor tidak bisa lagi berada di tengah-tengah kota.

Sesuai rencana, para pedagang Pasar Bogor nantinya bakal direlokasi ke Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari.

Baca juga: Pedagang Pasar Bogor Direlokasi untuk Penataan Kota, Dirut PPJ: Supaya Tidak Kumuh

Ini dilakukan agar penjual dan pembeli merasa lebih nyaman, sekaligus penataan pusat tata kota yang lebih rapi.

“Tujuan revitalisasi itu memberikan layanan terbaik kepada pedagang supaya tempat berdagangnya lebih representatif,”terang Jenal.

Tetapi dikatakan Jenal, proses relokasi tidak semudah yang direncanakan.

Para pedagang Pasar Bogor bersikukuh menolak untuk dipindahkan dengan alasan takut sepi pembeli.

Langkah selanjutnya, Pemkot Bogor bersama Perumda PPJ bakal mengundang para pedagang Pasar Bogor untuk berdiskusi bersama menentukan jalan keluarnya pada Rabu (13/3) mendatang.

“Ini tidak mudah untuk meyakinkan pedagang. Kami selalu mencoba komunikasi dengan pedagang,” tutur Jenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com