Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pengendara Motor yang Lawan Arah di Jaksel Semprot Cairan ke Arah Mata Sekuriti

Kompas.com - 13/03/2024, 18:52 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Setiabudi Kompol Firman membenarkan pengendara motor yang lawan arah saat putar balik di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, menyemprot cairan ke arah sekuriti.

“Ada semprotan (yang dilakukan pengendara motor) ke arah mata sekuriti,” ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2024).

Namun, Firman belum bisa memastikan cairan apa yang disemprotkan ke wajah sekuriti.

Baca juga: Viral Video Sekuriti Vs Pengendara Motor Ribut-ribut di Jalanan Jaksel

Menurut dia, cairan tersebut berupa parfum ataupun cairan lainnya.

“Kami belum tahu, bisa saja parfum atau cairan lain,” tutur dia.

Adapun, cairan itu disemprotkan sang pengendara motor karena tak terima saat sekuriti melarangnya lawan arah.

Pengendara tersebut diketahui melawan arah di putaran balik Ciputra World.

“Jadi pengendara motor itu melawan arus pas memutar balik. Dia melawan arah di depan Ciputra World. Lalu, sekuriti menegur pengendara tersebut,” ucap Firman.

“Karena enggak terima, cekcok pun terjadi. Tapi enggak ada insiden pemukulan, cekcok mulut saja,” sambung dia.

Sebagai informasi, video ribut-ribut antara sekuriti vs pengendara motor di Jalan Prof. Dr. Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @jakarta.terkini, Rabu.

Baca juga: Lawan Arah Saat Putar Balik Picu Keributan Sekuriti Vs Pengendara Motor di Jaksel

Dalam video tersebut, dua orang sekuriti bersitegang dengan pengendara motor di sebuah putaran balik.

Keributan diduga disebabkan karena pengendara tersebut nekat melawan arah untuk memutar balik.

"Pengendara motor tidak terima saat ditegur jangan lawan arah oleh petugas sekuriti. Kemudian, ada penyemprotan cairan seperti parfum ke petugas sekuriti dari pengendara, sehingga terjadi keributan,” tulis narasi dalam akun @jakarta.terkini.

Di lain sisi, keributan tersebut pada akhirnya membuat jalanan di sekitar lokasi menjadi macet.

Hal itu disebabkan karena tak sedikit pengendara yang akhirnya berhenti untuk sekadar melihat apa yang terjadi.

Baca juga: Jakarta Dikhawatirkan Semakin Banyak Demonstrasi Apabila Gubernur-nya Dipilih Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com