Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kelapa di Pasar Bukit Duri Ikut Naik sejak Awal Ramadhan

Kompas.com - 14/03/2024, 17:06 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, mengakui adanya kenaikan harga kelapa di awal Ramadhan 1445 Hijriah.

Seorang pedagang kelapa bernama Baskoro (48) mengatakan, harga kelapa di lapak dagangannya mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000.

Harga kelapa yang tadinya Rp 12.000, kini menjadi Rp 13.000, sementara yang harga Rp 13.000 menjadi Rp 14.000 per buah.

Baskoro mengungkapkan, kenaikan harga kelapa sudah terjadi sebelum tahun baru 2024.

Baca juga: Harga Cabai dan Tomat di Pasar Tanah Baru Bogor Meroket sejak Awal Ramadhan

Hal itu disebabkan karena stok buah kelapa yang kini terbatas.

Baskoro juga mentatakan, stok buah kelapa tidak begitu melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kenaikan ini sudah terjadi sebelum tahun baru, karena buahnya kosong enggak kaya dulu-dulu," ucapnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kelapa lain bernama Jaber.

Baca juga: Harga Sayur di Pasar Tanah Baru Bogor Masih Stabil Saat Ramadhan

Ia mengaku, di lapak berjualannya kenaikan harga kelapa mencapai Rp. 2.000.

"Iya, mengalami kenaikan dari Rp. 8.000 menjadi Rp.10.000," ucap Jaber.

Kenaikan harga kelapa tersebut membuat Jaber diprotes banyak pelanggan.

"Banyak pelanggan pada protes semua karena biasa harganya Rp 8.000 jadi Rp 10.000," sambungnya.

Ia juga mengakui, sulit sekali mencari stok kelapa saat ini.

Harga kelapa diprediksi akan terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran.

Jaber takut jika harga kelapa terus melonjak, ia akan kehilangan pembeli.

"Kalau naik terus, pembeli enggak ada gimana pedagang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com