JAKARTA, KOMPAS.com – Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) menjadi masjid yang memiliki ciri khas sendiri pada bangunannya. Masjid yang megah itu dibangun tanpa ada tiang penyangga.
“Masjid ini unik, karena dibangun tanpa tiang penyangga,” ucap Kepala Sub Divisi Informasi dan Komunikasi (Humas) Masjid JIC, Paimun Abdul Karim, Kamis (14/3/2024).
Meski tanpa tiang penyangga, masjid ini tetap berdiri kokoh, dan terlihat megah tanpa adanya tiang-tiang penghalang saft yang dapat memisahkan jemaah shalat di dalamnya.
Warna yang dipilih untuk Masjid JIC ini juga tidak sembarangan dan memiliki makna tersendiri.
Baca juga: Menilik Sejarah Masjid JIC, Dibangun di Tanah Bekas Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara
“Dari sisi pewarnaan yang dipakai ada warna kuning yang melambangkan matahari, hijau toska melambangkan laut, dan ada warna kelabu atau abu-abu karena daerah Jakut itu banyak awan. Jadi, senada dengan warna awan, warna kelabu,” sambung Paimun.
Selain itu, masjid ini juga memiliki menara setinggi 114 meter yang melambangkan jumlah surat dalam Al Quran.
Sementara untuk interiornya mengombinasikan aspek Islam dan Betawi.
“Ada beberapa ornamen di masjid ini yang diambil dari ornament Betawi, seperti lampu kipas ada 42 buah yang digunakan untuk jadi penyangga kubah masjid,” katanya.
Keunikan lain bangunan Masjid JIC terdapat pada kubahnya yang diprediksi dapat berubah warna dari merah, hitam, dan hijau setelah berusia 25 tahun.
Baca juga: Saat Jemaah Masjid JIC Shalat Id di Selasar karena Bangunan Utama Belum Aman Usai Kebakaran
“Dalam umur 25 tahun akan berubah menjadi warna hijau karena mengalami oksidasi dari bahan tembaga yang terkena udara, panas, asam hujan, kemudian beroksidasi menjadi lumut, atau semacam korosi yang mengenai dinding tembaga bagian luar berubah warna menjadi hitam, dan hijau secara keseluruhan,” ungkap Paimun.
Namun, sayangnya sebelum berusia 25 tahun kubah Masjid JIC justru terbakar pada 19 Oktober 2022 lalu.
Sehingga masyarakat belum sempat menikmati perubahan warna alami dari kubah Masjid JIC.
Rencananya, pembangunan Masjid JIC akan segera dilaksanakan secepatnya setelah mendapat status resmi penyebab kebakaran dari pihak kepolisian.
Baca juga: Asal-usul Masjid Tjia Kang Hoo Dibangun di Bekas Rumah Kakek Tionghoa yang Mualaf
Saat ini, kegiatan di Masjid JIC pun sudah berjalan seperti biasanya.
Hanya saja, kegiatan peribadatan dilakukan di ruang convention yang dapat menampung kurang lebih 2000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.