Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Kompas.com - 19/03/2024, 12:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari Ngabila Salama menyebut, ada delapan orang yang dirawat karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD) per Selasa (19/3/2024).

Dari delapan orang yang dirawat karena DBD, enam di antaranya adalah balita dan anak-anak.

"Iya benar, ada delapan kasus DBD. Enam kasus anak dan dua kasus adalah orang dewasa," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Selasa (19/3/2024).

Kondisi pasien terjangkit DBD yang dirawat di RSUD Tamansari sampai saat ini dipastikan masih aman.

Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Tinggi, Heru Budi: Anak-anak Bisa Dipakaikan Pakaian Lengan Panjang

Menurut Ngabila, pola penularan DBD setiap tahun akan selalu sama. Kasus tersebut mulai meningkat bulan Desember dan memuncak pada April.

"Lalu akan menurun kembali. Karena saat musim hujan lebih berpotensi genangan air untuk tempat perindukan nyamuk, pancaroba membuat imunitas seseorang menurun, dan kelembaban udara tinggi, relative humidity (RH) tinggi membuat nyamuk aedes aegepty lebih mudah berkembang biak," kata Ngabila.

Pada Februari 2023, pasien DBD di RSUD Tamansari, Jakarta Barat, meningkat sejak beberapa hari terakhir.

Saat itu, ada lima pasien DBD menjalani rawat inap. Bahkan, lima pasien baru terjangkit DBD rujukan puskesmas ditolak RSUD Tamansari karena ruang rawat inap penuh dengan beberapa pasien.

Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Tinggi, Pemprov DKI Diminta Maksimalkan Pelayanan di Faskes

"Kemarin dalam satu hari ada lima kasus DBD rencana rujukan dari puskesmas belum bisa dibantu diterima di rawat karena ruang rawat RSUD kami penuh," ujar Ngabila, Rabu (28/2/2024).

Untuk mencegah sakit dan keparahan karena DBD, saat ini tersedia vaksinasi pasa anak dan dewasa yang dapat diberikan dua kali.

Pemberian vaksin tertulis dalam rekomendasi satgas imunisasi PAPDI dan IDAI tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com