Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Polri Berhasil Ungkap Kasus TPPO, Fahira Idris: Ini Wujud Negara Lindungi Warga

Kompas.com - 21/03/2024, 12:39 WIB
Nethania Simanjuntak,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengapresiasi jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berhasil mengungkap dan membongkar berbagai kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Menurutnya, kehadiran Satuan Tugas (Satgas) TPPO di bawah koordinasi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang dibentuk Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada pertengahan 2023, terbukti efektif mencegah dan menangani berbagai modus TPPO yang terjadi di Tanah Air.

"Satgas TPPO bentukan Pak Kapolri efektif memberi penekanan pada dimensi hukum, sehingga mampu mengungkap berbagai kasus TPPO yang kompleks karena praktiknya menggunakan modus-modus yang tidak terpikirkan. Keseriusan Polri ini merupakan wujud negara melindungi warganya," tutur Fahira lewat siaran pers, Kamis (21/3/2024).

Seperti yang diketahui, Bareskrim Polri kembali mengungkap jaringan internasional TPPO dengan modus mengirim mahasiswa untuk magang ke Jerman melalui ferienjob atau kerja paruh waktu selama libur semester.

Baca juga: Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung oleh Rakyat, Fahira Idris Apresiasi Panja RUU DKJ

Namun, sesampainya di Jerman, para mahasiswa justru dipekerjakan layaknya buruh tanpa dokumen legal. Mereka bekerja lewat skema nonprosedural, sehingga rawan dieksploitasi.

Melihat kasus itu, Fahira mengatakan, pelaku TPPO menggunakan berbagai macam cara untuk melancarkan aksinya. Modusnya dimulai dari yang mudah diidentifikasi, seperti pengiriman tenaga kerja ke luar kota maupun luar negeri hingga melalui berbagai kegiatan yang sama sekali tidak mencurigakan.

“Kegiatan yang tidak mencurigakan itu misalnya menjadi duta seni budaya, pertukaran pelajar, pengangkatan anak, berpura-pura berbaik hati mencarikan pekerjaan dengan gaji menggiurkan sampai tawaran perjalanan wisata gratis,” ujar Fahira.

Fahira menambahkan, kemajuan teknologi informasi juga menjadi salah satu strategi pelaku TPPO untuk merekrut korban. Melalui berbagai platform, pelaku menggunakan iklan atau tawaran pekerjaan di media sosial (medsos) dan menyasar masyarakat dengan status pendidikan tinggi.

Baca juga: Kecam Aksi Israel, Fahira Idris: Jangan Putus Doakan Palestina

“Para pelaku TPPO dan jaringannya memanfaatkan siswa-siswi maupun mahasiswa yang sedang mencari pekerjaan atau magang di luar negeri dengan tujuan melengkapi pendidikannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, Fahira mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan segera melapor jika mengetahui, mendengar, atau melihat ada praktik penyalahgunaan dokumen perjalanan serta informasi pekerjaan yang menawarkan gaji besar atau indikasi praktik TPPO lainnya.

“Selain penegakan hukum, pemangku kepentingan perlu mengintensifkan pencegahan lewat edukasi agar masyarakat tidak terjebak dalam sindikat perdagangan orang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com