Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Uang Saku Rp 5 Juta ke Kampung, Pemudik: Untuk THR Keponakan dan Liburan

Kompas.com - 21/03/2024, 18:39 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Muhammad Fahmi (29) mengaku mempersiapkan uang saku Rp 5.000.000 untuk pulang ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.

"Alhamdulillah, tahun ini bawa uang Rp 5.000.000 untuk di kampung," kata Fahmi saat ditemui di sela-sela waktu kerjanya di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

Fahmi menjadikan mudik Lebaran sebagai momen berbagi ke sanak saudara sekaligus berlibur.

Baca juga: Jadwal Pencairan THR ASN dan Pensiunan

Ia ingin cepat pulang dan merayakan Lebaran bersama keluarga.

"Biasanya saya bagi-bagi uang THR ke keponakan, habis itu saya jalan-jalan," ujar dia.

Fahmi mengaku susah mendapatkan waktu berlibur ketika ia bekerja sebagai penjaga toko di Jakarta Selatan.

Baca juga: Mudik Lebaran 2024, Warga Jaktim Gratis Titipkan Kendaraan di Kantor Polisi

Hari libur biasanya ia pakai untuk tidur seharian, demi mengumpulkan staminanya kembali saat bekerja esok hari.

Karena itu, Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang ia tunggu-tunggu, karena dia bisa jalan-jalan di kampungnya.

"Uang saya tabung, saya kumpulkan untuk berlibur kan. Kalau di Jakarta kan susah saya berliburnya," ucap dia.

Uang yang Fahmi kumpulkan sudah termasuk untuk ongkos bus dari Jakarta ke Ngawi dan sebaliknya.

Baca juga: Flash Sale Tiket KA Eksekutif Hanya Rp 150.000, Hari Ini mulai Pukul 13.00 WIB

Ia sempat kaget karena harga tiket bus naik drastis.

"Tahun ini Rp 480.000 ya, tahun ini Rp 590.000. Lumayan ya," ucap Fahmi.

Ia tetap memilih naik bus walaupun merogoh kocek lebih mahal daripada naik sepeda motor.

Alasannya, ia tak ingin "mabuk darat" dan jatuh sakit karena terlalu lama di perjalanan.

"Walaupun biayanya jadi lebih mahal ya kalau naik bus," papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com