JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean pendaftaran Mudik Gratis Polri Presisi 2024 di Kantor Samsat Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024), cukup padat.
Salah satu peserta, Anti (42) mengatakan, warga saling berdesakan demi mendapatkan slot mudik gratis.
"Tadi ada yang sampai pingsan juga karena saking berdesak-desakan, ada dua orang," ujar warga Ciracas ini kepada Kompas.com di lokasi, Kamis.
Baca juga: Dishub DKI Sebut 4.436 Orang Sudah Daftar Mudik Gratis Lebaran 2024
Anti sudah berada di lokasi sejak sekitar pukul 03.00 WIB. Pada saat itu, sudah banyak orang yang mengantre.
Mereka baru diperbolehkan masuk untuk shalat subuh, dan sekitar pukul 07.00 WIB saat pendaftaran hendak dimulai.
Warga yang sudah mendapatkan nomor antrean yang ditulis dengan spidol di tangan mereka berbondong-bondong masuk untuk mengantre.
"Kami diatur dan disuruh baris. Polisi panggil nomor urut di tangan, untuk nomor satu sampai 100 dalam satu barisan. Baris-baris selanjutnya itu nomor antrean angka yang lebih besar," jelas Anti.
Mulanya, Anti dan para pendaftar mudik gratis mengira nomor pada tangan mereka adalah nomor urut pemberian formulir pendaftaran mudik gratis. Namun, pendaftaran menggunakan nomor urut yang berbeda.
Nomor urut baru dan formulir pendaftaran hanya diberikan pada orang-orang yang dipanggil.
"Tapi, barisan nomor kecil atau antrean saya, cuma dipanggil beberapa kali. Selanjutnya nomor-nomor yang gede, yang katanya pada datang agak siang. Mereka rata-rata pada dapat, yang dari pagi malah enggak dapat," lanjut dia.
"Di barisan saya, ada beberapa yang dipanggil, yang paling depan saja. Sampai nomor urut 50 pun kayaknya enggak sampai. Kebanyakan yang dipanggil dari barisan nomor-nomor besar," tutur Anti.
Anti mengatakan, banyak protes disuarakan di tengah-tengah antrean yang desak-desakan itu.
Paling banyak menyerukan ketidakadilan karena calon pendaftar sudah mengikuti aturan agar berbaris. Akan tetapi, mereka diperlakukan tak adil di Kantor Samsat Jakarta Timur.
"Memang enggak adil sih menurut saya. Kami sudah mau diatur, tapi mereka bikin peraturan semaunya sendiri," ungkap Anti.
Anti pun merasa kecewa karena mengira nomor urut pada tangannya adalah nomor urut untuk mendapatkan formulir mudik gratis.