Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Alasan Warga Ikut Hapus Tato Gratis: Dari Malu sama Anak sampai Tak Mau Lagi Buat Ibu Sedih

Kompas.com - 22/03/2024, 09:28 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga Jabodetabek mengikuti program hapus tato gratis yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (Bazis) DKI Jakarta di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi mereka untuk menghapus sebuah mahakarya yang terukir di kulit tubuhnya.

Salah satunya seperti yang diungkapkan perempuan bernama Sagita. Ia rela menghapus tatonya karena sang suami tak menyukainya.

Baca juga: Dimarahi Suami, Sagita Rela Hapus Tato meski Rasanya Sakit

“Dulu bikinnya enggak bilang-bilang, eh malah ketahuan sama suami. Dia lalu menyuruh saya buat menghapus,” ujar dia kepada wartawan.

Sagita tak menampik dirinya sempat ragu untuk menghapus dua tato yang dimilikinya.

Pasalnya, ia mendapatkan informasi bahwa menghapus tato rasanya lebih sakit ketimbang proses pembuatannya.

“Saya maju mundur juga sebenarnya, karena katanya sakit. Pas dicoba, beneran sakit,” tutur dia sambil menyeringai.

Akibatnya, Sagita mengurungkan niat untuk menghapus semua tatonya pada waktu bersamaan.

Ia memilih untuk menghapus satu tato terlebih dahulu yang terletak di pergelangan tangan kanannya.

“Ada satu yang belum, enggak tahan sakitnya,” ucap dia.

Baca juga: Hapus Tato demi Anak, Syarief: Malu dan Takut Dia Meniru Saya...

Ibu sakit stroke

Berbeda dengan Sagita, seorang pria bernama Anung (29) bertekad menghapus tato yang terukir di tangannya karena sang ibunda tiba-tiba jatuh sakit.

Ia mengungkapkan, perempuan yang telah membesarkannya itu divonis terkena stroke tak lama setelah melihatnya bertato.

“Jadi Ibu saya sakit stroke karena melihat saya memiliki tato. Dia mengalami pendarah otak,” kata dia.

Anung tak menampik bahwa dirinya tak memikirkan efek jangka panjang saat mengukir tato di tubuhnya.

Ia juga tak menyangka jika sang ibunda bakal syok dan jatuh sakit sesaat setelah melihatnya bertato.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com