“Awalnya bodo amat, enggak mikirin apa-apa pas bikin. Tapi, setelah tahu orangtua jatuh sakit, saya nyesel banget,” tutur dia.
Baca juga: Suara Jeritan dan Rintihan dari Dalam Kantor Wali Kota Jaksel...
Maka dari itu, ia berharap, langkah ini bisa membuat sang ibunda tersenyum kembali.
“Semoga ibu saya senang dengan langkah ini,” ungkap dia.
Jika Anung menghapus tato demi sang ibunda, seorang perempuan bernama Nadia (24) memiliki alasan religius dibalik niatnya untuk menghapus tato.
Ia mengaku, langkah ini dilakukan dalam rangka berhijrah ke jalan yang lebih baik.
“Alasannya hijrah, soalnya kalau ada tato kan shalatnya enggak diterima tuh, makanya ini saya hapus,” terang dia.
Nadia mengungkap, terdapat dua buah tato yang terukir di pergelangan tangannya.
Baca juga: Ikut Layanan Hapus Tato Gratis, Anung: Ibu Langsung Stroke Saat Tahu Saya Bertato
Tato berukuran kecil itu diakui telah terukir selama beberapa tahun terakhir, sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah.
“Bikinnya dulu pas kuliah, biar keren saja, ngikut tren teman-teman yang bikin tato ala-ala gitu, yang kecil ukurannya,” tutur dia.
Terakhir, ada seorang ayah bernama Syarief Ali (42).
Syarief mengatakan, dirinya sengaja menghapus tato yang terukir karena malu di hadapan sang anak.
“Alasan saya menghapus tato ini karena malu sama anak,” ujar dia kepada wartawan.
Baca juga: Hapus Tato Gratis, 167 Warga Berbondong-bondong ke Kantor Walikota Jakarta Timur
Selain malu, Syarief mengaku bahwa ia takut sang anak bakal mengikuti jejaknya.
Sebab, sang anak kerap menanyakan alasan kenapa dirinya memiliki tato di tubuh.
“Anak sih enggak komplain, cuma kadang nanya gini, 'Papa kok ditato?'. Jadi takut anak ngikutin, jangan sampai anak saya punya tato, biar saya saja,” tutur dia.
Di lain sisi, Syarif mengungkap, saat ini dirinya sedang dalam proses berhijrah.
Maka dari itu, ia meniatkan diri untuk menyingkirkan tinta permanen dari kulit tubuhnya.
“Kalau bertato, shalatnya katanya enggak sah. Jadi ini adalah panggilan dari hati saya untuk hijrah, siapa tahu ada panggilan umrah atau haji,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.