Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Rp 2 Juta Per Bulan, Marbut di Pasar Minggu: Alhamdulillah, Sekarang Lumayan...

Kompas.com - 22/03/2024, 15:42 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sadikun (56) mengucap syukur kepada Tuhan karena upahnya sebagai marbut di Masjid Raya Palapa Baitus Salam Pasar Minggu kini mencapat Rp 2 juta sebulan. 

Meskipun, nominal Rp 2 juta ini sudah termasuk uang tambahan untuk kegiatan masjid dalam satu bulan tersebut.

“Alhamdulillah, sekarang lumayan. Sebenarnya tergantung kegiatan di sini. Saya dapat Rp 1,2 juta, itu dari pengurus masjid,” ujar Sadikun saat ditemui Kompas.com di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

“Kalau ada kegiatan, ada tambahan. Kalau enggak, ya sudah. Ada saja (kegiatannya). Tapi ya akhir bulan (terima upah dari kegiatan). Ya Rp 2 juta ke atas dikit,” lanjutnya.

Baca juga: Kisah Sadikun, Perantau Asal Blora yang Kini Jadi Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam

Setiap Ramadhan, Sadikun bahagia karena tidak harus mengeluarkan uang makan setiap hari. 

Sebab, setiap hari pihak masjid menyelenggarakan buka bersama.

“Kalau enggak puasa, ya masing-masing. Kalau puasa ini, Alhamdulillah kan selalu ada buka bersama, selalu diprioritaskan dapat. Alhamdulillah, iya, berkah tersendiri bukber. Seharusnya keluar sekian, ini dapat makan. Jadi bisa disimpan,” katanya.

Di sisi lain, Sadikun Bersama istri dan dua anaknya di sebuah rumah, kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Rumah tersebut dia beli dari uang tabungannya sebagai marbut sejak 1992, hasil jual tanah warisan, dan pinjaman bank.

Katanya, kediaman itu merupakan rumah yang penuh perjuangan.

Baca juga: Selain Jadi Marbut dan Buka Warung Kelontong, Thohir Juga Ngojek untuk Bertahan Hidup

“Tahun 2009, saya dapat warisan dari Jawa, tanah. Dijual, laku Rp 18 juta. Saya ambil Rp 15 juta, yang Rp 3 juta buat perantara. Ada tabungan sedikit, beli rumah di Depok. Harga Rp 40 juta,” ujar Sadikun.

“Iya (sudah hak milik). Perjuangan itu, utang dari bank juga. Bayangin dari Rp 15 juta ke Rp 40 juta kan lumayan,” imbuh Sadikun.

Dua anak Sadikun masih mengemban pendidikan. Si sulung sudah semester enam, sedangkan bungsu duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta.

Istri Sadikun mengembangkan usaha di rumahnya sambil menjalankan tugas sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

“Istri saya waktu itu merintis kecil-kecilan. Pertama waktu itu modal Rp 50.000. Sekarang Alhamdulillah, ada saja. Usaha jajanan bocah-bocah, apa saja. Sekarang ada sembako segala macam, kecil-kecil,” ujar dia.

Baca juga: Terima Upah Marbut Masjid Rp 700.000 Per Bulan, Thohir: Cuma Cukup untuk Bayar Tagihan Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com