Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mudik Karyawan agar Lebih Lama di Kampung Halaman Tanpa Habiskan Jatah Cuti

Kompas.com - 25/03/2024, 15:11 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, warga mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan perjalanan mudik. Penentuan waktu cuti hingga pemilihan moda transportasi mulai dilakoni oleh para calon pemudik.

Seperti yang dilakukan oleh Abdul Gani Siregar (25), salah satu karyawan swasta di Jakarta Utara.

Perantau asal Medan, Sumatera Utara ini sudah jauh-jauh hari menentukan waktu keberangkatannya ke kampung halaman.

Baca juga: Tips Tinggalkan Rumah Saat Mudik, Cabut Saklar Listrik dan Selang Gas Sebelum Berangkat

“Aku rencana mudik di tanggal 6 April 2024 itu hari Sabtu, karena kebetulan aku ambil di tanggal 8 sampai tanggal 12. Jadi pada 6 dan 7 April memang (libur) reguler aku,” ujar Gani, Senin (25/3/2024).

Gani mengaku sudah merencanakan keberangkatan sejak Februari 2024 atau sekitar 2 bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 11 April 2024.

Tanggal keberangkatan itu dipilih Gani agar bisa memaksimalkan waktu libur dan cuti Lebaran yang terbatas. Harapannya dia masih bisa merasakan berpuasa pada hari-hari terakhir Ramadhan, sekaligus merasakan euforia menyambut lebaran bersama keluarga.

“Jadi aku mau manfaatin waktu sebaik-baiknya, bisa lebih lama di kampung halaman. Karena kan tanggal-tanggal segitu belum terlalu mepet sama Lebaran. Jadi masih ada waktu untuk merasakan Ramadhan bersama keluarga dan teman di Medan,” kata Gani.

Baca juga: Pilih Bayar daripada Cari Mudik Gratis, Perantau: Ribet, Enggak Ngerti Internet

Gani bersyukur pengajuan cuti dan libur lebarannya disetujui oleh pimpinan di tempat kerjanya. Rasa lega semakin terasa karena dia juga sudah mendapatkan tiket pesawat untuk terbang ke kampung halaman.

“Kalau nyari tiket pesawat kebetulan sudah enggak susah karena sekarang banyak aplikasi untuk beli tiket online. Cuma ya lagi-lagi karena ini pick season jadi harganya mahal banget,” tutur Gani.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sebanyak 28,4 juta orang atau 84,27 persen penduduk di Jabodetabek akan mudik pada tahun 2024.

Jumlah itu lebih tinggi dari mudik lebaran tahun lalu yang hanya mencapai 54,31 persen atau sekitar 18,3 juta orang.

Baca juga: Pilih Bayar daripada Cari Mudik Gratis, Perantau: Ribet, Enggak Ngerti Internet

Dalam survei tersebut, pemudik diketahui paling banyak memilih waktu keberangkatan pada 6 April 2024. Jumlahnya diperkirakan mencapai 5,20 juta orang.

“Terbanyak pada H+4 Sabtu 6 April 2024 sebesar 18,28% (5,20 Juta),” seperti dikutip dari hasil Survei Kemenhub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com