JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Juna (37) membagikan tips untuk menjaga rumahnya tetap aman selama ditinggal mudik 10 hari.
Sebelum pergi, ia memastikan saklar listrik dan gasnya sudah tercabut. Hal ini guna mencegah korsleting yang rentan terjadi pada rumah kosong.
“Untuk kesiapan pribadi tetap diperhatikan. Contohnya, kunci pintu, cabut saklar listrik, dan cabut selang gas. Cek CCTV rumah secara berkala,” ujar Juna saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Pilih Bayar daripada Cari Mudik Gratis, Perantau: Ribet, Enggak Ngerti Internet
Ia tidak terlalu mengkhawatirkan potensi maling di rumahnya. Sebab, ia tinggal di sebuah kompleks yang memiliki petugas keamanan selama 24 jam.
Warga Cipayung, Jakarta Timur itu berencana untuk mudik ke Cimahi, Jawa Barat, menggunakan kereta cepat pada 6 April 2024. Sebelumnya, Juna selalu mudik menggunakan mobil pribadi.
Namun, karena telah mencoba kereta cepat beberapa kali, ia merasa moda transportasi baru itu lebih praktis.
“Karena ada feeder langsung ke Stasiun Cimahi. Hemat waktu jadinya. Nanti ke rumah keluarga naik taksi online, jaraknya sekitar dua kilometer dari stasiun,” ujar dia.
Baca juga: Mudik ke Garut Naik Motor, Warga Sisihkan Rp 3 Juta dari THR
Secara keseluruhan, Juna menyiapkan bajet mudik sebesar Rp 10 juta. Uang itu dialokasikan untuk biaya transportasi bersama istri dan dua anaknya, akomodasi, dan uang saku untuk keponakan-keponakannya.
“Tiket kereta cepat harganya Rp 250.000 per orang. Enggak ada persiapan lain, cuma bawa uang lebih aja untuk keponakan,” tutur Juna.
Untuk mudik tahun ini, Juna memprediksi kondisinya akan ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap, semua pemudik bisa selamat sampai tujuan dengan selamat.
“Semoga semua selamat sampai tujuan dan lancar-lancar,” imbuh dia.
Baca juga: 256 Gangster Motor di Bogor Ditangkap Polisi, 1 Orang Promosikan Judi Online
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 84,27 persen atau 28,4 juta penduduk di Jabodetabek akan mudik pada tahun 2024. Jumlah itu lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai 54,31 persen atau sekitar 18,3 juta orang.
Pemudik tahun ini diprediksi lebih banyak menggunakan moda transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
Kemenhub menyatakan, sekitar 8,26 juta orang atau 29,05 persen pemudik akan menggunakan kereta api, 7,89 juta orang atau 27,76 persen menggunakan bus, 4,27 juta atau 15,03 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, dan 2,56 juta atau 9,02 persen pemudik naik sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.