Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eskalator dan Lift Hanya Ada Satu Sisi di Stasiun Cakung, Pengamat Dorong Pemerintah Tingkatkan Fasilitas

Kompas.com - 26/03/2024, 10:47 WIB
Rizky Syahrial,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan fasilitas eskalator dan lift di Stasiun Cakung, Jakarta Timur, agar tidak hanya berada di satu sisi saja.

"Harus ada pelayanan untuk bisa semua kalangan dengan kenyamanan yang mereka dapatkan," kata Ellen saat diwawancarai langsung dengan Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Ellen mengatakan, masyarakat mulai sadar untuk menggunakan transportasi sebagai kendaraan sehari-hari.

Baca juga: Eskalator dan Lift di Stasiun Cakung Hanya Satu Sisi, Pengamat: Apakah Penghematan Biaya?

Dengan kesadaran masyarakat itu, diharapkan fasilitas-fasilitas penunjang transportasi bisa memadai.

Sehingga, kenyamanan bisa dirasakan dan penumpang bisa beralih untuk menaiki transportasi umum daripada kendaraan pribadi.

"Apasih kelebihan angkutan umum itu kan kenyamanan. Dan itu harus bisa untuk semua," ungkap Ellen

"Jangan sampai orang enggak mau naik angkutan umum hanya karena tak ada tangga," imbuhnya.

Adapun para penumpang kereta yang mayoritas lansia dan ibu hamil mengeluh karena tidak adanya lift maupun eskalator di Stasiun Cakung pada akses masuk Jalan Raya Cakung.

Padahal, banyak sekali ibu hamil dan lansia yang masuk ke Stasiun Cakung melalui akses itu.

Baca juga: Kurang Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, Kemenhub Wacanakan Bangun JPO

Mereka harus menaiki anak tangga kurang lebih selama 20 menit, untuk menjaga stamina.

Selain itu, ibu hamil juga waspada apabila tangga dalam keadaan licin, maupun takut tertabrak orang yang terburu-buru.

Akibatnya, mereka kadang ketinggalan kereta karena mendaki tangga secara perlahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com