Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Mudik ke Subang Naik Bus Ketimbang Motor, Warga: Bisa Tidur, Tahu-tahu Sampai Kampung

Kompas.com - 26/03/2024, 12:23 WIB
Xena Olivia,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai swasta bernama Sakti Darma (23) berencana untuk mudik ke Subang, Jawa Barat, menggunakan angkutan bus Kramat Djati.

Ia berpendapat, mudik dengan menggunakan bus lebih efisien secara waktu, tenaga, dan biaya ketimbang sepeda motor.

“Paling empat jam lah (naik bus) dari Jakarta. Dulu pernah pulang naik motor, tapi lumayan pegel. Badan harus fit dan kudu ekstra hati-hati di jalannya. Jadi, kadang kudu melipir istirahat dulu kalau bawa motor sendiri, nyari kopi atau ngunyah permen biar mata segar lagi,” tutur Sakti lalu tertawa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Semangatnya Naura Mudik ke Padang Setelah Tiga Tahun Tak Pulang, Ambil Cuti sampai 2 Minggu

“Kalau naik motor bisa lima jam, ngaret-ngaret dikit karena banyak istirahatnya,” lanjut dia.

Dari kediamannya di Palmerah, Jakarta Barat, Sakti berencana menggunakan ojek online yang biayanya sekitar Rp 50.000 ke putaran Pasar Rebo. Setelah itu, biasanya dia akan menunggu bus di sana yang melaju dari Terminal Kampung Rambutan.

“Males jauh masuk ke dalam (terminal) dan ngetem hahaha. Jadi gue suka nunggu di puteran Pasar Rebo. Pas busnya udah agak penuh, naik deh. Tinggal masuk tol, terus tidur tahu-tahu udah sampai kampung,” celetuk dia.

Lantaran terakhir pulang pada 2022, Sakti tidak mengetahui harga bus Kramat Djati Jakarta-Subang yang terbaru. Untuk mengantisipasi hal itu, Sakti akan menyediakan uang tunai sekitar Rp 200.000-300.000.

“Terakhir harga 2022 itu Rp 65.000. Kalau 2023 gue enggak tahu. Gue jarang pulang sih, dua atau tiga tahun sekali baru pulang jadi kerasanya tiba-tiba naik mahal. Tapi pasti naik terus, sih,” ujar pria tiga bersaudara itu.

Sesampainya di Subang, Sakti akan menggunakan jasa ojek untuk pulang ke rumahnya yang biayanya sebesar Rp 15.000.

Secara keseluruhan, biaya yang diperlukan Sakti untuk pulang ke rumah dengan tarif bus 2022 adalah sekitar Rp 130.000 dari Jakarta ke Subang.

Baca juga: Strategi Mudik Karyawan agar Lebih Lama di Kampung Halaman Tanpa Habiskan Jatah Cuti

Biaya itu juga lebih hemat ketimbang naik motor. Sebab, ada banyak persiapan yang harus dilakukan untuk memastikan motornya aman dibawa perjalanan jauh.

“Kalau naik motor seinget gue waktu itu dua kali isi bensin full tank aja. Soalnya pakai Supra X 125 yang awet, sampai Mekkah juga kuat itu mah hahahaha,” seloroh Sakti.

“Sekali isi full tank itu Rp 25.000-30.000, dikali dua. Tapi sebelum itu ya, harus pastikan motornya sehat. Ganti oli dan ban jangan sampai gundul. Lampu-lampu harus nyala. Hitungannya sama aja, mungkin kalau ditotal-total sama perawatan motor bahkan bisa jadi lebih mahal persiapan motornya,” sambung dia.

Untuk mudik tahun ini, Sakti memprediksi kondisi di jalan akan jauh lebih ramai ketimbang terakhir ia mudik pada 2022. Padahal kala itu, ia sendiri terjebak macet hingga lima jam lebih dalam perjalanan naik bus dari Jakarta ke Subang.

“Tahun ini dengan perkiraan pemudiknya yang lebih banyak, pasti lebih parah macetnya. Pemudiknya juga pasti makin bejubel,” tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com