Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PSI DKI Minta Heru Budi Lebih "Sat Set" Tanggulangi Banjir

Kompas.com - 26/03/2024, 13:09 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta meminta Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono untuk bergerak lebih cepat menanggulangi banjir di Ibu Kota.

“Pak Heru harus lebih sat set,” ujar anggota Komisi D dari Fraksi PSI Justin Adrian saat dihubungi, Selasa (26/3/2024).

Menurut Justin, Heru Budi dan jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus memiliki skala prioritas dalam menangani sejumlah permasalahan.

Ketika banjir dan sampah sudah dijadikan prioritas, lanjut Justin, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus fokus menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Saat Heru Budi Minta Maaf karena Banjir di Tegal Alur Lebih dari 24 Jam...

“Sehingga progress kerjanya jelas dan berkualitas. Misalnya bilamana tahun ini ditetapkan untuk banjir & sampah, maka digenjot progresnya,” kata Justin.

“Penyelesaian masalah tidak bisa dicicil atau ’keteng’, harus fokus,” jelas Justin.

Diberitakan sebelumnya, Heru Budi Hartono angkat bicara terkait bencana banjir yang terjadi di Ibu Kota beberapa hari terakhir.

Titik banjir yang disoroti oleh eks Wali Kota Jakarta Utara itu, yakni di Tagal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Di wilayah tersebut, ketinggian airnya lebih dari satu meter.

Banjir di Tegal Alur itu terjadi pada Sabtu (23/3/2024 dan dinyatakan baru surut Minggu (24/3/2024) malam.

Heru pun menyampaikan permohonan maaf terkait banjir di Tegal Alur yang terjadi lebih dari 24 jam itu.

Baca juga: Pengungsi Banjir Tegal Alur Banyak Tak Dapat Bantuan Makanan, Ketua RW: Distribusi Kurang Seimbang

"Saya mohon maaf di Jakarta Barat, kemarin juga tergenang," ujar Heru kepada wartawan di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).

Banjir yang terjadi di Jakarta, termasuk di Tegal Alur tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi, yakni rata-rata 200 milimeter atau di atas daya tampung drainase.

Menurut Heru, Pemprov DKI Jakarta kewalahan mengantisipasi banjir apabila intensitasnya mencapai 180 milimeter dan berlangsung selama empat jam.

"Itu 180 (mm) saja sudah kewalahan (apalagi) 200 (mm) jadi semuanya mohon dimaklumi," ucap Heru.

Selain curah hujan yang tinggi, Heru mengatakan, banjir yang terjadi di Tegal Alur juga disebabkan luapan kali akibat air kiriman dari hulu.

Baca juga: Bantuan Makanan untuk Pengungsi Sempat Terhambat, Lurah Tegal Alur: Aksesnya Sulit, Semua Banjir

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com