Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Cekcok Antarwarga di Sawangan Gara-gara Tegur Pemuda yang Bangunkan Sahur

Kompas.com - 26/03/2024, 14:51 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben menjelaskan awal mula cekcok antar warga di Sawangan karena persoalan membangunkan sahur. 

Video cekcok tersebut sebelumnya viral di media sosial. 

Polisi mengonfirmasi peristiwa tersebut dan sudah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP).

"Laporan berita viralnya hari Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, kami langsung lakukan pengecekan ke Gang Kober, Pasir Putih, Sawangan, Depok," kata Yefta dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Kronologi Tewasnya Wanita yang Diduga Terjatuh dari Lantai 9 Apartemen di Pluit

Yefta mengungkapkan, kejadian dimulai dari kesalahpahaman seorang warga berinisial K menegur sejumlah warga yang sedang membangunkan sahur.

"K menegur dengan perkataan 'Kok sampai dua kali mutar kelilingnya'," ungkap Yefta.

Ucapan K menjadi titik salah paham hingga warga pun merasa tersinggung. Setelah itu, terjadi cekcok seperti yang viral di media sosial.

Antara warga dan pemuda tersebut akhirnya melakukan aksi dorong di Minggu dini pagi.

Baca juga: Nasdem: Penanganan Banjir Jakarta Tak Maksimal karena Pasukan Biru Berkurang

Setelah cekcok itu, pihak yang terlibat melakukan musyawarah pada Minggu (24/3/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB di rumah ketua RT 01 RW 02.

"Pihak K dan keluarga sudah memohon maaf kepada warga sekitar yang terlibat dalam membangunkan sahur," ucap Yefta.

Yefta menambahkan, warga sekitar juga memaafkan dan memahami kesalahpahaman tersebut dengan catatan untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com