Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Bagian Hebohnya Bus Telolet di Jepara, Sopir: "Fans"-nya sampai Bikin Macet

Kompas.com - 26/03/2024, 19:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Klakson telolet pernah digandrungi anak-anak di Jepara, Jawa Tengah, pada medio 2016. Mereka sering menanti kedatangan bus di pinggir jalan wilayah Ngabul.

Romli (41), sopir bus PO BEJEU, pernah menjadi bagian dari kehebohan itu.

"Dulu di Jepara sampai bikin macet. Biangnya macet itu bus telolet," ungkap dia di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/3/2024).

Romli sudah bekerja di dua PO bus sejak tahun 2008. Rute keberangkatan dan tujuan selalu ke Jepara.

Romli mengalami sendiri seperti apa antusiasme warga Jepara ketika itu, baik anak-anak maupun dewasa, meminta para sopir bus membunyikan klakson telolet.

Baca juga: Fenomena Bocah Pengejar Telolet dan Penanganannya

Romli mengaku senang dengan antusiasme terhadap klakson telolet pada saat itu. Warga kerap memenuhi jalan-jalan raya di Jepara.

"Mereka keluar semua ke jalan raya. Sampai setiap pemberangkatan bus, dulu sampai macet parah. Sampai polisi keluar dan mengatur jalan," kenang Romli.

Meski demikian, ia tetap menganggap antusiasme seperti itu membahayakan. Sebab, ada yang nekat berdiri di jalan raya demi mencegat bus.

"Ada yang sampai ke jalanan dan bus disetop buat dijogetin pas membunyikan klakson," tutur Romli.

Anak-anak kecil pun sering berlarian mengikuti bus demi mendengar klakson telolet, tetapi posisi mereka di titik buta kendaraan.

Baca juga: Bocah Tewas Imbas Klakson Telolet, Korlantas Akan Sosialisasi agar Tak Pakai Klakson Dimodifikasi

Namun, tidak ada yang sampai mengejar bus pakai sepeda atau motor karena bus sulit bergerak imbas keramaian dari warga.

"Orang busnya jalan santai banget karena banyak orang dan bus dicegat. Sampai dulu kan warga Jepara sampai viral karena klakson telolet, karena jalanan sampai macet parah," kata Romli.

Parno (60), sopir bus PO Shantika, menyampaikan hal serupa. Ia mengingat betul ketika warga rela menunggu di pinggir jalan setiap pukul 03.00 WIB.

Biasanya, pukul tersebut adalah waktu bagi para sopir bus malam mulai bekerja.

Baca juga: Setuju Larangan Pasang Klakson Telolet, Sopir Bus: Terlalu Bahaya

"Seadanya orang itu keluar semua di jalanan. Kalau bus lewat, disuruh nyalakan klakson telolet. Kalau enggak, bus disetop di jalan, dan mereka pada joget (saat klakson telolet berbunyi)," ungkap Parno di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com