JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, lima dari puluhan sampel makanan yang diambil di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengandung zat berbahaya.
“Kami melakukan sampling dan pengujian di Pasar Santa. Dari 20 sampel, ada lima sampel yang mengandung bahan berbahaya,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Pedagang di Pasar Santa Langsung Musnahkan 16,5 Kilogram Makanan Mengandung Zat Berbahaya
Sofiyani menambahkan, mayoritas makanan yang mengandung zat berbahaya adalah olahan kedelai, yakni tahu.
Ada tiga jenis tahu yang ditemukan BBPOM Jakarta yang mengandung formalin.
“Tadi ada tahu putih berukuran besar, tahu putih berukuran kecil, dan tahu kuning, yang positif mengandung formalin,” tutur dia.
Kemudian, makanan lain yang ditemukan mengandung zat berbahaya adalah mi kuning dan pacar cina.
Mi kuning positif mengandung formalin dan pacar cina mengandung pewarna tekstil.
“Kalau yang pacar cina, kami temukan zat pewarna di bulir yang berwarna merah,” ungkap dia.
Baca juga: 16,5 Kilogram Makanan Mengandung Zat Berbahaya Ditemukan di Pasar Santa
Akibat kejadian ini,BBPOM bakal memberikan pembinaan kepada pedagang.
Rencananya, beberapa pedagang akan dilatih untuk mengetahui makanan yang mengandung zat berbahaya hanya dari tekstur dan warna.
“Nanti para pedagang diberi edukasi terkait bagaimana mengenali ciri-ciri secara fisik produk pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ucap Sofiyani.
“Mi kuning misalnya, kalau mi yang mengkilap dan bisa bertahan berhari-hari, keras seperti karet dan tercium bau tak wajar, itu menunjukkan ciri-ciri bahwa mi tersebut diberi formalin sebagai pengawetnya,” sambung dia.
Sebagai informasi, sidak di Pasar Santa dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bekerja sama dengan Balai Besar POM di Jakarta dan sejumlah stakeholder.
Dari 20 sampel yang diambil, hanya tiga jenis makanan yang positif mengandung zat berbahaya, yakni tahu, mi kuning, dan pacar cina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.