Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Uang Hasil Patungan, Siswa SMA di Jaksel Bagikan Ribuan Paket Takjil ke Pengendara

Kompas.com - 01/04/2024, 21:07 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMA Cenderawasih 1, Jakarta Selatan membagikan takjil gratis ke pengendara di Jalan RS Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, sekitar 25 siswa didampingi gurunya membagikan paket takjil ke pengendara yang melewati jalan itu.

Mereka membagikan makanan itu di dua arah Jalan RS Fatmawati Raya.

Baca juga: Modus Bagi-bagi Takjil, 49 Orang Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Kemayoran

Petugas Transjakarta juga turun dari bus untuk mengambil takjil.

Beberapa pengendara ojek online tampak tersenyum usai menerima pemberian takjil dalam kain berwarna biru dari anak-anak.

"Alhamdulillah," ucap pengendara ojol itu lalu pergi meninggalkan lokasi.

Kepala Sekolah SMA Cendrawasih 1 Jakarta Rizka Surga Nur Azizah mengatakan, donasi paket takjil dikumpulkan dari siswa, guru, serta karyawan sekolah.

Ada 2.300 paket takjil yang dibagikan kepada masyarakat.

"Jadi untuk proses takjil di sekolah ini, baik siswa, guru, dan karyawan, mengumpulkan donasi secara ikhlas dalam kegiatan ini selain didukung dari sekolah maupun yayasan," ucap Rizka saat ditemui di lokasi.

Rizka mengatakan, mereka mengumpulkan perwakilan siswa dari seluruh organisasi di sekolah untuk bekerja sama memberikan takjil ke masyarakat.

Baca juga: Pria yang Dibacok di Kampung Bahari Sempat Beli Takjil Sebelum Tewas

Namun, ia tidak menutup peluang bagi siswa di luar organisasi yang ikut kegiatan ini. Apalagi, sekolah ini sedang mengadakan ujian tengah semester.

Setelah ujian, para siswa ini langsung membungkus ribuan kemasan makanan takjil bersama-sama.

"Kalau ada siswa di luar organisasi mau, kami ajak juga. Biasanya yang luang dari siang sampai sore hari kami ajak," papar Rizka.

Menurut dia, kegiatan bagi-bagi takjil ini juga diupayakan untuk meminimalisir tawuran dan bullying di SMA 1 Cendrawasih.

"Karena dengan padatnya kegiatan ini mereka enggak kepikiran nongkrong sana-sini, jadi kegiatan yang negatif dialihkan ke hal positif, dan itu sangat berdampak ya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com