JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah guru swasta di Jakarta mendatangi Gedung Guru Jakarta di Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).
Mereka hadir di Gedung Guru Jakarta setelah mendapatkan informasi bahwa dana hibah yang disalurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak cair pada Rabu (3/4/2024).
Beberapa faktor yang menyebabkan dana hibah gagal salur antara lain buku rekening terblokir karena saldo kosong, kesalahan input administrasi, atau tidak masuk kuota sebagai penerima.
Baca juga: Guru Berbondong-bodong Datangi Gedung Guru Jakarta, Pertanyakan Dana Hibah Tak Cair
Mereka yang datang dari berbagai wilayah tampak mengantre dengan tertib.
Namun, karena saking banyaknya guru yang hadir, antrean akhirnya mengular sampai ke halaman dan parkiran Gedung Guru Jakarta.
Mereka rela menunggu sampai berjam-jam demi mendapatkan kejelasan mengenai alasan mengapa dana hibah tidak cair.
Setelah menunggu sampai empat jam, guru berinisial EK mendapatkan kejelasan bahwa dana hibahnya tidak cair karena dia tidak tercatat masuk kuota sebagai penerima.
“Sebelumnya dapat, alhamdulillah. Tapi, baru yang sekarang ini. Makanya saya tanya, kenapa ya, ternyata saja kena pangkas kuota,” kata EK saat ditemui Kompas.com di Gedung Guru Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dana Hibah Pemprov DKI Tidak Cair, Seorang Guru Mengaku Kena Pemangkasan Kuota
Pengalaman serupa juga dirasakan guru di Jakarta Selatan bernama Dini (49). Dia mengaku sedih ketika mengingat dana hibah yang akan dipakai untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri belum juga cair.
“Saya mengajar sudah 24 tahun, itu selalu cair. Nah, baru kali ini enggak cair (dana hibah),” ujar Dini dalam kesempatan berbeda.
Sama seperti Dini, EK juga merasakan kesedihan karena dana hibah tidak cair. Padahal, EK sudah berencana mengalokasikan dana hibah saat Lebaran tiba.
“Ya sedih ya, ya memang rezeki itu masing-masing sudah ada yang atur, cuma kan apalagi menjelang Idul Fitri ini kan. Mau berbagi rezeki, tapi kok tiba-tiba enggak cair, enggak dapat? Ya sedih banget,” ucap EK.
Selain berbagi rezeki, dana hibah rencananya juga bakal dipakai EK untuk keperluan rumah tangga.
Baca juga: Kuota Dana Hibah Dipangkas, Guru: Mau Berbagi Rezeki, tapi Kok Enggak Cair
“Untuk berbagi kepada saudara, saya sudah ada niat untuk sedekah dan zakat. Itu pasti kita berbagai, ada untuk tabungan,” kata EK.
“Kita kan juga punya anak. Apalagi ibu-ibu, ada yang buat kebutuhan rumah tangga, entah untuk anak sekolah atau yang lain,” lanjutnya.