Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

124 Remaja Diciduk di Jakut karena Konvoi Bawa Petasan Saat Malam Takbiran

Kompas.com - 10/04/2024, 19:33 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) mengamankan 124 remaja yang melakukan aksi konvoi di malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Ratusan anak ini diamankan sebagai bentuk pencegahan terjadinya aksi yang dapat menimbulkan gesekan sesama masyarakat dalam malam takbiran ini," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan, Rabu (10/4/2024).

Gidion mengatakan, anak-anak remaja ini ditangkap di sejumlah titik wilayah Jakarta Utara mulai dari kawasan Kelapa Gading, Sunter dan lainnya.

Menurut dia, anak-anak ini melakukan konvoi dengan membawa bendera berukuran besar, petasan yang dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Warga yang Membuat Petasan Raksasa, Mau Diledakkan pada Malam Takbiran

Selain itu, anak-anak remaja tersebut juga konvoi takbiran dengan kendaraan yang tidak layak seperti truk bak terbuka dan lainnya.

Menurut Gidion, langkah ini merupakan upaya untuk menyelamatkan mereka dari potensi terjadi kecelakaan.

"Dalam konteks penindakan ada upaya penyelamatan yang dilakukan," kata dia.

Gidion mengungkapkan, ratusan anak ini dikumpulkan di Polres Metro Jakut dan dilakukan pembinaan serta pendataan

"Kami juga panggil orang tua atau keluarga mereka untuk menjemput ke Polres Metro Jakut," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota, Kapolres, dan Dandim Jaksel Patroli Keliling, Pastikan Tak Ada Takbiran di Jalanan

Gidion bersama jajaran pejabat utama Polres Metro Jakut melakukan patroli ke sejumlah posko pengamanan di daerah setempat.

Kegiatan patroli dimulai dengan Apel Pengamanan Takbiran di kawasan Jakarta Islamic Center (JIC) Kecamatan Koja, lalu meninjau Pos Pengamanan Lapiazza Kelapa Gading.

Kemudian, meninjau pengamanan di Pos Jalan Benyamin Sueb lalu ke Pos di kawasan Cempaka Mas dan kembali ke Mapolres.

"Selain patroli seluruh personel melakukan pengawasan dan pengamanan untuk meminimalkan terjadinya hal yang tidak diinginkan," kata Gidion.

Baca juga: Forkopimko Jaksel Larang Warganya Takbiran Keliling: Jangan Konvoi, Besok Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com