Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Tak Dikenal Keroyok Pengendara Mobil di Parkiran Elysee SCBD

Kompas.com - 12/04/2024, 19:38 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua warga dikeroyok komplotan tidak dikenal sesaat setelah keluar dari parkiran Elysee SCBD, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2024).

Peristiwa terjadi setelah Namira, salah satu saksi hendak pulang setelah makan bersama keluarganya di salah satu restoran sekitar pukul 19.15 WIB.

"Seusai makan, aku dan adik naik di satu mobil yang sama. Sopirku habis tap kartu e-money untuk bayar parkir, tiba-tiba kena tonjok orang enggak dikenal lewat kaca mobil yang belum sempat ditutup," kata Namira kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

Namira mengungkapkan, sopirnya langsung keluar dari mobil untuk membela diri tapi ternyata pelaku tidak sendiri, melainkan bersama dua orang lainnya.

"Sopir saya langsung dibantu oleh staf ayah yang kebetulan bareng, ada di mobil. Terus salah satu dari mereka itu sampai kena sundut rokok di bagian kepala," ujar Namira.

Baca juga: 4 Aktivitas di SCBD Park, Bisa Makan Ramen ala Korea

Namira dan sang adik yang sengaja dibiarkan oleh sang sopir di dalam mobil teriak minta tolong supaya komplotan tersebut ditahan pihak keamanan.

"Saya langsung telepon kedua orangtua saya karena mereka sudah pulang terlebih dahulu. Mereka akhirnya susul ke lokasi," kata Namira.

Saat ditanya pemicu aksi pukul ini, Namira menduga insiden bermula dari perkara lahan parkir.

"Jadi sebelum makan dan lagi cari parkir, itu ketemu satu lahan, tapi sama tukang parkir setempat, mobil saya enggak diperbolehkan sebab khusus untuk mobil kecil," ujar Namira.

Baca juga: Cara ke SCBD Park Naik MRT dan Transjakarta

Mendengar hal tersebut, mobil tipe Innova milik Namira akhirnya kembali melaju untuk mencari lahan parkir kosong.

"Tapi pas enggak sengaja lewatin lahan itu lagi, taunya mobil Hyundai yang besar (enggak tahu tipenya), sudah parkir di situ. Otomatis sopirku tanya ke pelaku, kenapa mobilku enggak bisa tadi dan setelahnya mereka adu mulut," kata Namira.

Dari adu mulut itu, Namira tidak menyangka berujung pada aksi pemukulan tersebut

"Ternyata tiga orang yang pelaku keroyok itu temannya tukang parkir yang tadi adu mulut sama supir saya," ujar Namira.

"Untuk luka sih Ahamdullilah enggak ada, cuma kan hal seperti ini merugikan," katanya lagi.

Baca juga: SCBD Park: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com