JAKARTA, KOMPAS.com - Sumardi (61) bangga bisa melayani peziarah selama mengabdi 34 tahun di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
"Saya dengan senang hati bisa melayani pejabat. Bangga bisa melayani para pejabat, terutama pemimpin negara," ujar Mardi saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (12/4/2024).
Sumardi bercerita, pernah lembur saat mempersiapkan makam mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie.
"Itu saya sampai lembur. Dikasih tahu, 'Di, itu lubang (lahat) kurang lebar'. Saya respons, 'Oh siap'. Dengan senang hati bisa melayani," katanya.
Baca juga: Mengenal Sumardi, Google Maps Berjalan di TMP Kalibata
Setiap ada pemakaman, dia akan siaga menyiapkan tenda dan memfasilitasi keluarga dan pelayat. Selain itu, tugasnya meliputi membersihkan dan menjaga perawatan makam.
Mardi, sapaan akrabnya, juga memiliki daya ingat yang kuat sehingga hapal dengan tata letak 10.331 makam di lahan seluas 25 hektar itu.
Dia hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk mengingat ketika peziarah meminta diarahkan ke lokasi makam tertentu.
Bahkan, Mardi sampai mendapat julukan "Google Maps" TMP Kalibata dari rekan-rekannya.
Baca juga: TMP Kalibata Ramai Dikunjungi, Peziarah Bawa Bunga dan Buku Yasin
Pernah suatu ketika seorang jenderal memanggil dan memintanya untuk menunjukkan lokasi makam pahlawan yang dimaksud.
Sebenarnya, Mardi mengaku, agak lupa dengan posisi persisnya. Tetapi, dia memiliki perasaan yang kuat sehingga percaya diri menuntun langkah sang jenderal ke lokasi makam yang dituju.
Benar saja, lokasi makam sang pahlawan dapat ditemukan.
"Kebetulan saya ada feeling, oh di sana. Alhamdulillah, ternyata benar (lokasinya)," ujar dia.
Sebagai penyuka sejarah, Mardi mengaku mendapatkan kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu peziarah yang datang lewat ceritanya terkait suatu tokoh.
Selain menunjukkan lokasi makam, dia bisa menceritakan latar belakang terkait suatu tokoh yang didapatkannya melalui berbicang dengan pihak keluarga.
Baca juga: Cerita Penyedia Jasa Doa di TPU Karet Bivak, Terima Bayaran Seikhlasnya
"Kalau bertemu keluarga, saya tanya, makam siapa ini, Bu? Terakhir posisi beliau sebagai apa? Kan di batu nisan hanya ada nama dan pangkat. Oh, misalnya ketua PSSI, atau apa," cerita Sumardi.