Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Kompas.com - 26/04/2024, 11:26 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak warga berbohong ke petugas Dinas Kependukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) yang bertugas di posko pengaduan penonaktifan NIK, Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan.

Mereka berbondong-bondong datang ke posko dan mengaku masih berdomisili di wilayah Pasar Manggis.

Bahkan, mereka membawa surat keterangan RT dan RW yang menyatakan masih berdomisili di wilayah itu agar NIK KTP DKI Jakarta tak dinonaktifkan.

"Tetapi pas kami verifikasi di lapangan, ternyata enggak (berdomisili di daerah itu) lagi," ujar Kasatpel Dukcapil Kelurahan Pasar Manggis, Ismawati, kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2024). 

Baca juga: Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal Numpang KTP Jakarta

"Bahkan, banyak rumah yang sudah dijual dan pemiliknya pindah ke luar. Jadinya sudah beda kepemilikan,"  lanjut dia. 

Ismawati enggan berburuk sangka, baik kepada warga, maupun ke ketua RT dan RW, perihal itu.

Tetapi, ia menduga ketua RT dan RW tidak ingin terlibat konflik dengan warganya. Oleh sebab itu, ketua RT dan RW terpaksa mengeluarkan surat keterangan domisili, meski warga tersebut sudah tidak tinggal di wilayah itu lagi.

Atas temuan ini, petugas Dukcapil kelurahan semakin rajin melakukan verifikasi di lapangan.

Pihaknya berharap program penertiban NIK warga DKI Jakarta tepat sasaran dan berdampak baik bagi warga.

"Kalau di Pasar Manggis sendiri saya memang detail, saya bertahap, untuk berkas yang masuk duluan saya survei duluan untuk benar-benar memastikan," sambung dia. 

Baca juga: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Ismawati pun berpesan agar warga tidak mengakali peraturan yang sudah ditetapkan.

Ia berharap warga yang memang sudah tidak tinggal di Pasar Manggis untuk mengurus kepindahan ke perangkat pemerintahan sesuai domisili.

"Pesan saya, kalau memang sudah setahun tidak berdomisil di DKI, ada baiknya segera pindahkan saja agar lebih tertib administrasi," ujar dia.

Pihak kelurahan juga akan memberikan surat pengantar agar proses pengurusan perpindahan alamat KTP sesuai domisili warga yang baru lebih mudah dan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com