Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Kompas.com - 06/05/2024, 18:44 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad anak laki-laki berusia 1,5 tahun berinisial A ditemukan oleh Slamet (62), warga Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, ketika sedang membersihkan selokan pada Minggu (5/5/2024).

"Saksi sedang membersihkan saluran air di depan rumahnya karena tersumbat sampah. Saat membersihkan saluran air, saksi melihat jenazah bayi laki-laki," ungkap Kanit Reskrim Polsek Matraman AKP Mochamad Zen saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).

Menurut keterangan polisi, Slamet mulai membersihkan selokan di depan rumahnya sekitar pukul 10.30 WIB. Selokan tersebut mampet akibat hujan yang sebelumnya mengguyur kawasan tersebut.

Ketika membersihkan selokan, Slamet mencium bau busuk. Slamet lantas mencari asal bau busuk tersebut dan menemukan jasad A yang sudah terbujur kaku.

Baca juga: Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Berdasarkan dokumentasi yang diterima Kompas.com, A tampak mengenakan baju dan popok.

Tubuhnya menghadap ke samping dengan posisi tangan dan kaki yang sedikit tertekuk. Tubuh A tampak dalam keadaan bengkak dan agak membiru.

"Saksi melaporkan kejadian tersebut ke Ketua RT setempat dan kepolisian. Kami langsung datang untuk memeriksa TKP (tempat kejadian perkara)," papar Zen.

Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh A. Meski demikian, polisi tetap membawa jasad A ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk dilakukan visum.

"Saat dicek dan diidentifikasi, tanda-tanda kekerasan tidak ada. Tapi kami tetap lakukan visum, dan hasilnya memang tidak ada tanda-tanda itu. Korban memang murni terperosok ke dalam saluran air, terbawa arus, dan tersangkut," ucap Zen.

Terperosok dan terbawa arus

Sembari memeriksa lokasi ditemukannya A, polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi. Dari pemeriksaan tersebut diketahui bahwa A merupakan anak pasangan suami istri (pasutri) asal Bogor, Jawa Barat, yang mengontrak sekitar 200 meter dari rumah Slamet.

Rupanya, A adalah anak yang dilaporkan menghilang oleh pasutri tersebut pada Jumat.

"Anak mereka ada tiga. Anak pertama umur lima tahun, kedua dan ketiga adalah anak kembar, sama-sama berusia 18 bulan," ungkap Zen.

Pada saat itu, tiga anak pasutri tersebut sedang main hujan-hujanan. Sementara, sang ibu memasak dan ayah beristirahat.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

"Ibunya nengok ke depan, mereka masih ada. Enggak tahunya, pas dua anaknya sudah masuk, satu kelayapan hujan-hujanan. Dicari enggak ketemu," ucap Zen.

Begitu mengetahui buah hatinya menghilang, pasutri tersebut dan warga setempat mencari keberadaan A. Namun, hasilnya nihil.

Pasutri itu pun membuat laporan kehilangan ke Ketua RT dan pihak kepolisian.

"Tahunya korban terjatuh ke dalam got dan terbawa arus lebih kurang 200 meter dari tempat korban terjatuh," kata Zen.

Adapun saat ini, jasad A telah dimakamkan di Bogor. Orangtua A mengaku telah mengikhlaskan kepergian buah hati mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com