Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Kompas.com - 14/05/2024, 08:12 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan juru parkir liar di minimarket membuat lesu para pelakonnya, 

Elang (26), juru parkir di minimarket wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, turut menentang rencana ini.

Menurut dia, yang disorot semestinya bukan masalah keberadaan mereka yang dianggap meresahkan, tetapi urusan perut banyak orang.

Baca juga: Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Dengan adanya wacana ini, ia membandingkan nasib warga latar belakang ekonomi tak mampu dengan para pejebat yang disebut bergelimang harta.

“Jangan main rapikan (tertibkan) saja. Dapur orang bagaimana? Kalau ente kan enak, gampang. Yang di bawah kayak begini, bagaimana? Ini kan bisa buat makan, buat pendidikan,” kata Elang saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Rawajati Timur, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024).

Pekerjaan jukir liar ini merupakan mata pencarian utama Elang selama hampir satu tahun terakhir ini. Ia tidak punya penghasilan lain untuk menghidupi keluarganya.

Elang menganggap pernyataan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang akan memberikan pekerjaaan kepada jukir liar hanyalah janji palsu.

Ia lantas menantang eks wali kota Jakarta Utara itu untuk membuktikannya.

“Jangan sekadar bicara, pembuktiannya saja. Boleh dirapikan (ditertibkan), yang penting langsung ada tempat (bekerja). Kalau untuk bacot mah gampang. Yang di lapangan cari makan setengah modar,” tegas Elang.

Baca juga: Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Di balik pekerjaan jukir liar

Elang mengaku terpaksa menjadikan juru parkir sebagai pekerjaan utama. Sebab, dia tidak mempunyai pilihan lain untuk bertahan hidup.

Dahulu, ia mempunyai penghasilan tetap selepas lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ia bekerja sebagai pegawai sebuah bank di Kota Tangerang Selatan.

Namun, pekerjaan tersebut hilang saat pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Terlebih, latar belakang pendidikan Elang terbentur dengan aturan terbaru sebagai standar pegawai bank.

“(Saat itu) kena pengurangan (karyawan) pas Covid-19, gara-garanya ya ijazah saya masih SMK,” ungkap Elang.

Setelah itu, Elang berkali-kali mencoba melamar ke barbagai macam perusahaan. Kendati demikian, belum ada satu pun yang menyambut.

Baca juga: Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Ia juga sudah berupaya mencari penghasilan dengan berdagang hingga akhirnya kini menjadi jukir liar minimarket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com