Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Kompas.com - 15/05/2024, 13:32 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Husin (70), juru parkir (jukir) liar di salah satu minimarket Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, hanya bisa pasrah saat terjaring razia.

Pengamatan Kompas.com, Rabu (15/5/2024) di lokasi, Husin hanya bisa mengangguk sambil mengiyakan perkataan petugas ketika diminta untuk berhenti dari pekerjaannya.

“Iya pak, saya terima dengan lapang dada. Saya berterima kasih karena sudah diberitahu bahwa menjadi tukang parkir itu dilarang,” ujar dia saat berbincang dengan petugas dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan dan Satpol PP Jakarta Selatan.

Baca juga: Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Husin mengaku tak ambil hati dan tak merasa keberatan sama sekali begitu diminta berhenti menjadi jukir liar di minimarket.

Ia bahkan berjanji untuk tak menjadi jukir liar lagi mulai sekarang.

“Namanya dilarang, mau gimana, kan itu peraturan, saya enggak keberatan,” tutur dia.

Kendati demikian, Husin mengaku, baru beberapa bulan terakhir bekerja sebagai jukir liar di minimarket tersebut.

Ia terpaksa bekerja sebagai jukir liar karena tidak ada perusahaan yang mau menggunakan jasanya.

Baca juga: Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Penyakit glaukoma yang menggerogoti matanya membuat Husin kesulitan mencari kerja.

“Saya sudah lama enggak kerja, mata saya kurang awas, saya menderita glaukoma,” ungkap dia.

Kini, Husin tak tahu harus bekerja apa lagi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. 

“Belum tahu, gimana besok saja,” tutup dia.

Untuk diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan Dishub dan Satpol PP DKI Jakarta untuk memulai operasi penertiban jukir liar di area minimarket.

“Saya sudah minta untuk ditertibkan juru parkir liar. (Mereka) Sudah mulai operasi kemarin,” kata Heru di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo meminta warga langsung melaporkan ke aplikasi JAKI saat menemukan jukir liar di minimarket.

“Ya tentu, sudah kami sampaikan, masyarakat bisa melaporkan ke (aplikas) JAKI tentunya,” kata Syafrin.

Selain JAKI, Syafrin menyampaikan, warga bisa melaporkan ke situs Cepat Respons Masyarakat (CRM). 

“Setelah ini, minggu depan kami harapkan sudah ada jadwal, kapan kita bersama-sama turun ke lapangan,” tegas dia.

Baca juga: Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com