Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Kompas.com - 16/05/2024, 07:11 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah calon taruna (catar) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 2024 merasa kecewa dengan keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menunda seleksi mahasiswa baru di kampus itu.

"Jangan sampai Pak Menteri ini menghancurkan mimpi kami. Mimpi kami tinggi pak, saya perwakilan dari taruna dan taruni sangat kecewa dengan keputusan pak menteri," kata Muhammad Radjendra Hendrowibowo (18) salah seorang catar STIP kepada awak media di Markas Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran, Koja, Jakarta Utara, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai Kompori Tegar untuk Memukul

Para catar STIP termasuk Muhammad merasa kecewa saat mendengar kabar adanya moratorium (penundaan) seleksi calon taruna.

Keputusan Kemenhub yang dinilai sepihak itu membuat Muhammad merasa dihancurkan secara mental.

Pasalnya, ia dan catar lainnya sudah melakukan berbagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan di STIP.

"Banyak dari kami yang sudah berjuang capek-capek, belajar, kita tes, menyiapkan fisik kita, banyak perjuangan yang sudah kita lakukan untuk bisa ikut tes STIP ini," tegas Muhammad.

Banyak catar yang menjadikan STIP sebagai kampus impiannya karena dinilai sebagai sekolah pelayaran terbaik di Indonesia dan terkenal di kancah internasional.

Rasa kecewa juga dirasakan oleh catar lain asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Fransiskus (21).

Baca juga: Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

"Saya kecewa datang dari sana (Flores) jauh-jauh ke sini untuk memperjuangkan cita-cita saya. Saya pertama kuliah, tapi mendengar adanya pemberitaan tes STIP saya ingin sekali menjadi seorang taruna," katanya kepada Kompas.com.

Nur Maharani Putri (17), calon taruni (catir) dari Jakarta Utara juga merasa sedih saat tahu Kememhub menunda sementara seleksi mahasiswa baru STIP.

"Sedih sih, kok bisa batal, sedih banget sempat nangis juga. Kata keluarga 'yang sabar aja ya, enggak apa-apa, siapa tahu nanti dicoba lagi,'" kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kemenhub menunda penerimaan mahasiswa baru STIP buntut kasus penganiayaan Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga tewas di tangan seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21).

Padahal, para catar sudah melakukan tes pertama di bidang akademik dan sudah membayar uang pendaftaran Rp 2 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com