Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Kompas.com - 16/05/2024, 22:54 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan pengelola minimarket seharusnya juga turut bertanggung jawab atas banyaknya juru parkir di tempat usaha mereka.

Padahal, juru parkir itu menganggu kenyamanan konsumen.

"Mereka (pengelola minimarket) enggak mau mengangkat pegawai tukang parkir, padahal itu harusnya tanggung jawab dia dalam konteks perlindungan kepada konsumen," ucap Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Menurut Trubus, konsumen harus merasakan kenyamanan. Akan tetapi, pengelola minimarket tidak memberikan rasa "nyaman" itu karena maraknya jukir liar.

"Konsumen kan harus nyaman, dia (pengelola) mau dapat untung tapi enggak mau tanggung jawab. Ditulis 'free parking' tapi masih membiarkan tukang parkir mungut bayaran," paparnya.

Karena itu, lanjut Trubus, pengelola minimarket harus membuka perekrutan juru parkir agar konsumen tak lagi membayar dan merasa nyaman.

"Ya harusnya dampaknya kepada pengelola saja. karena kan ada UU perlindungan konsumen. pembeli adalah raja. Jadi dia (minimarket) harus melayani," ucapnya.

Baca juga: Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Apabila pengelola tak ingin menyerahkan lahannya kepada Pemprov DKI Jakarta karena merasa sudah membayar pajak, maka seharusnya ada perjanjian dengan pemerintah.

"Kalau enggak mau diserahkan kepada Pemprov karena merasa sudah membayar pajak, ya harus ada perjanjian dulu dengan Pemprov," ucapnya.

Trubus menuturkan, kewenangan memberikan pekerjaan kepada jukir setelah adanya penertiban merupakan kewenangan dari pengelola minimarket.

"Ya harusnya emang begitu. Mereka kan punya konsumen. Kalau enggak mau, ya sudah diimbau saja supaya masyarakat jangan belanja di minimarket," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan, parkir di minimarket semestinya tidak dipungut biaya alias gratis.

Baca juga: Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

"Di sana (minimarket) parkir itu free (gratis), pengelola tidak diperbolehkan memungut (biaya parkir), tapi ada oknum-oknum yang coba memanfaatkan, mereka mencoba mengatur kewajiban pengemudi untuk membayar," imbuh Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024).

Syafrin mengatakan, jukir liar tidak ada kerja sama dengan minimarket. Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerja sama untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Jadi artinya petugas parkir di luar itu tidak ada kerja sama dengan pemilik minimarket. Karena itu kami koordinasi dengan Satpol PP bagaimana menangani itu," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com