Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Motor Korban Tabrakan Beruntun di Jalan Kartini Depok Meninggal Dunia

Kompas.com - 28/05/2024, 11:59 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengemudi motor berinisial W (50) yang turut terlibat dalam kecelakaan beruntun di Jalan Kartini meninggal dunia.

"Iya benar (telah meninggal dunia)," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Metro Depok Kompol Multazam saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Belum dapat dijelaskan secara detail terkait penyebab kematiannya karena penyidikan yang masih berjalan.

"Penyelidikan masih berlangsung, luka bisa tanyakan dokter," ungkap Multazam.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi masih menyelidiki kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan itu sambil menunggu korban lain sekaligus saksi sembuh.

"(Penyelidikan pelaku) masih berjalan, menunggu beberapa saksi sembuh untuk diambil keterangan," lanjut Multazam.

Pelaku terancam dikenakan Pasal 310 Ayat 4 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan maksimal hukuman pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp12 juta.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun antara mobil Toyota Yaris, mobil pick-up, dan motor Yamaha Mio terjadi pada Jumat (24/5/2024) dini pagi.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB diduga karena sopir yang mengantuk.

"Dugaan awalnya karena sopir mengantuk," ucap Multazam.

Secara terpisah Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengungkapkan, insiden terjadi di dekat sebuah toko dealer mobil.

"Sebelum terjadi kecelakaan, pengendara mobil Toyota Yaris sedang melaju dari arah utara ke selatan (Jakarta ke Depok) melalui Jalan Kartini," ungkap Made.

Mobil masih terus melaju dengan lancar hingga saat mobilnya tiba di dekat dealer Wuling, sang pengemudi tiba-tiba kehilangan arah kemudi.

"Pengemudinya tidak dapat menguasai laju kendaraannya kemudian bergerak ke arah kanan dan naik ke pembatas jalan (separator tengah)," ujarnya.

Di saat itulah, mobil Yaris membentur mobil pikap yang juga sedang melaju dari arah berlawanan atau dari arah selatan ke utara (Depok ke Jakarta).

"Kemudian, dari arah belakang selatan ke utara, motor Mio juga turut membentur mobil pikap, maka terjadilah kecelakaan tersebut," terang Made.

Akibat insiden ini, sebanyak lima orang alami luka-luka dan memerlukan perawatan ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com