JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalideres, Jakarta Barat, berinisial AS (15) yang menjadi korban pemerkosaan hingga hamil akan membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (29/5/2024).
"Sehubungan korban sakit dan sempat dirawat, laporannya tertunda," ucap paman AS, S saat dikonfirmasi, Selasa (28/5/2024).
S mengatakan, keluarga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terkait laporan polisi ini.
Baca juga: Siswi SLB di Jakbar Diduga Diperkosa Teman Sekelas hingga Hamil
Menurutnya, Kemen PPPA sudah menyediakan pendampingan hukum hingga juru bahasa isyarat untuk korban maupun kepolisian.
Juru bahasa isyarat tersebut nantinya bakal membantu menggali keterangan AS ke pihak kepolisian.
"Dari pihak Kemen PPPA juga meminta besok untuk laporannya," jelas dia.
Dihubungi terpisah, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar mengaku sudah menyiapkan juru bahasa isyarat dan pendampingan hukum untuk kasus yang dialami AS.
"Kami siapkan semua untuk mengetahui kondisi korban maupun kronologi kasus," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, AS diduga diperkosa oleh teman sekelasnya. Akibatnya, AS kini hamil lima bulan.
Ibu AS, R, menuturkan, sang anak mengaku bahwa pemerkosaan itu terjadi di sekolah.
"Saya kasih dua foto teman sekelasnya, dan dia langsung menunjuk salah satu pelaku," kata R.
AS diketahui merupakan seorang tunarungu. Ia juga mengalami keterbelakangan dalam berbicara dan intelektual.
Baca juga: Siswi SLB Diduga Diperkosa di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan
Sementara kepala sekolah AS, D, menuturkan, kecil kemungkinan pemerkosaan itu terjadi di dalam sekolah.
Sebab, lima bulan sebelum kehamilan AS terungkap, sekolah tengah meliburkan siswa karena ada ujian akhir semester dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Di bulan Desember (lima bulan sebelum Mei), dari segi waktu itu kan libur akhir semester," jelas D.
Pihak sekolah pun mengajak korban untuk menyelesaikannya secara internal dengan melibatkan Dinas PPPA.
"Ikhtiar sekolah sudah kami lakukan. Kami berkeyakinan, kemungkinan kecil kejadian di sekolah. Tetapi ini kan perlu (pembuktian)," kata D.
Baca juga: Siswi SLB di Jakbar Diperkosa hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.