Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Kompas.com - 30/05/2024, 13:11 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 karena sosoknya yang melekat pada partai tersebut.

Menurut Ujang, sosok Anies identik dengan PKS meski ia bukan kader partai tersebut.

"Ya PKS sudah mendukung Anies sejak Pilkada 2017. Lalu, lima tahun jadi gubernur, PKS kan selalu back up," ujar dia saat dihubungi, Rabu (29/5/2024).

Baca juga: PKS Diperkirakan Bakal Buat Syarat Khusus jika Putuskan Usung Anies pada Pilkada Jakarta

"Pilpres kemarin kan PKS juga mendukung. Jadi, yang pertama memang Anies itu melekat dengan PKS. Melekat gitu ketokohannya, walaupun dia bukan kader PKS," sambung dia.

Selain itu, elektabilitas Anies dianggap masih kuat dan banyak pendukungnya.

"Peluang untuk menangnya masih ada. Jadi ya didukung oleh PKS," ucap dia.

Selain itu, menurut Ujang, PKS sudah tahu data lapangan di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) mengenai sosok ideal gubernur di mata warga.

"PKS kan pemenang di DKJ. Ini terkait dengan mungkin keinginan publik dan warga Jakarta yang masih menginginkan Anies menjadi gubernur. Kan mungkin-mungkin saja. Jadi banyak pertimbangan," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, DPW PKS Jakarta mengusulkan nama Anies Baswedan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) DKI.

Baca juga: DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

Nama Anies diusulkan setelah pengurus DPW PKS Jakarta terkait siapa saja calon gubernur dalam Pilgub 2024.

Namun, Anies bukan satu-satunya nama yang diusulkan.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin mengatakan, ada tiga tokoh internal PKS yang diusulkan ke DPP sesuai hasil rapat di DPW PKS Jakarta.

"Selain Pak Anies, ada tiga nama kader PKS yang juga dikirim ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, yakni Mardani Ali Sera, Mohamad Sohibul Iman, dan saya sendiri, Khoirudin, selaku Ketua DPW PKS DKI Jakarta," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com