JAKARTA, KOMPAS.com - Olivina (21), mengatakan, pernah mendengar suara drone saat ia berkomunikasi dengan temannya Daniea Al-Odad (22) yang masih terjebak di Rafah, Palestina.
Dia mengaku sebisa mungkin terus berkomunikasi dengan temannya itu yang dikenal lewat sebuah program untuk membantu masyarakat Palestina.
“Setiap hari, sebisa mungkin dia selalu berikan kabar untuk aku. Dan, setiap hari itu selalu ada suara drone,” ungkap Olivina saat diwawancarai di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah
Ia mengatakan, masyarakat Palestina tidak bisa hidup tenang karena selalu ketakutan akan ada bom yang jatuh di atas kepala mereka.
“Dia (Daniea) pernah mengirimkan suara voice note. Jadi, suara drone itu sangat-sangat keras,” lanjut Olivina.
Mahasiswi ini mengungkapkan, rakyat Palestina di Rafah sudah mulai putus asa. Mereka kesulitan membeli makanan, air, hingga gas.
“Kenapa untuk menyelamatkan nyawa manusia aja perlu uang? Itu kan hal yang sangat tidak fair,” kata Olivina sambil berlinang air mata.
Usai menenangkan dirinya sejenak, Olivina meminta agar jalur penyeberangan dari Rafah ke Mesir yang hingga kini masih ditutup bisa segera dibuka.
Olivina mengatakan, selama ini dirinya kesulitan untuk mengevakuasi Daniea dan keluarganya dari Palestina.
Ia mengaku sudah menghubungi sejumlah universitas di Indonesia yang membuka program beasiswa bagi rakyat Palestina.
Baca juga: Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina
“Cuma, memang karena sekarang situasinya sudah berbeda. Jadi, aku lagi mencari tahu ini gimana untuk bisa mengevakuasi,” lanjutnya.
Olivina berharap masyarakat yang punya kepedulian yang sama dengannya dapat ikut bergerak.
Untuk diketahui, ratusan massa yang didominasi anak muda tengah berunjuk rasa di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Jumat (31/5/2024).
Salah satu tuntutan mereka adalah agar Amerika Serikat berhenti memasok senjata ke Israel.
Sejumlah koalisi masyarakat yang tergabung dalam unjuk rasa hari ini antara lain, KontraS, Greenpeace, dan YLBHI.
Yel-yel berbunyi, “Free free Palestine. Free Free Palestine” pun terus digaungkan selama aksi.
Baca juga: Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.