Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Kompas.com - 04/06/2024, 07:44 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ardi (23), salah satu tukang pelat nomor kendaraan di Jalan Matraman, Jakarta Timur, mengaku enggan menerima pesanan pembuatan pelat nomor palsu.

Ia khawatir akan berurusan dengan pihak berwajib jika ketahuan membuatkan pelat nomor palsu untuk pembeli.

"(Kalau pembeli mau buat pelat nomor) yang penting sama kayak STNK. Kalau enggak sama saya enggak berani, takut disekolahin (dipenjara) ntar," katanya saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani kalau Tak Sesuai STNK

"Kalau di sini paling benerin (pelat nomor) saja, bagusin," lanjut dia.

Berkait pembuatan pelat nomor cantik, Ardi mengaku tak pernah mendapat pesanan yang seperti itu.

Ia mengatakan, pembeli yang datang kepadanya lebih sering meminta pembuatan pelat dengan huruf kecil atau menambah stiker.

"Enggak ada sih kalau yang pesan nomor cantik, paling mintanya huruf kecil doang atau mau pakai stiker," ujarnya.

Sementara itu, tukang pelat lain bernama Dodi (48) mengaku juga tidak mau membuatkan pelat nomor palsu karena tak ingin terjerat hukum.

"Saya sih bikin sewajarnya karena kalau enggak sesuai kan tahu sendiri risikonya," ucap Dodi, Senin.

Baca juga: Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Menurut Dodi, pelanggan yang datang membuat pelat nomor karena pelatnya hilang satu, baik itu akibat kecelakaan jatuh dari motor atau kebanjiran.

"Apalagi kalau kebanjiran biasanya yang suka hilang itu yang pelat depan," ungkapnya.

Alasan orang buat pelat nomor di tukang pelat

Puryono, pemilik toko pembuatan pelat nomor bernama Hidayah Motor di sentra otomotif daerah Blok M, Jakarta Selatan, menyebutkan, ada beberapa alasan orang membuat pelat nomor di tempatnya.

"Biasanya karena pelat nomornya jatuh, baik itu motor atau mobil, hilang, atau tertabrak jadi penyok-penyok. Jadi biasanya karena kondisi," ujar Puryono kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).

"Kemudian (pelat nomor buatan) dari Polda tidak terlalu rapih jadi diulang penataannya lebih presisi dan simetris. Karena kan partai banyak kalau Polda bikinnya. Jadi reparasi, kalau jatuh dan penyok bikin baru," ujarnya.

Baca juga: Beragam Alasan Orang Bikin Pelat Nomor Palsu di Tukang Pelat

Sementara itu, penjaga toko Pertiwi Motor yang juga buka usaha pelat di lokasi sama, mengatakan, tak sedikit orang membuat pelat nomor di tukang pelat karena lelah menunggu pelat dari Polda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com