Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Bolong di Pulogadung Bikin Warga Jatuh, Satpol PP Minta Bantuan Pasukan Biru

Kompas.com - 07/06/2024, 16:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar berlubang di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur sering memakan korban pejalan kaki yang melintas.

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Pulogadung berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air.

"Dengan adanya temuan (trotoar) yang berlubang, maka kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait," ujar Kepala Satpol PP Kecamatan Pulogadung, Andik Sukaryanto dikutip dari keterangannya, Jumat (07/06/2024).

Baca juga: Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Satpol PP berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air karena trotoar itu berada di atas saluran air. Biasanya, pasukan biru akan turun tangan menangani bagian yang berlubang. 

Sementara itu, Satpol PP Pulogadung juga sudah menegur pedagang kaki lima (PKL) supaya tidak lagi berdagang di atas trotoar karena dapat mengganggu akses pejalan kaki.

"Hari ini kami memberikan teguran kepada para PKL yang masih nekat menggunakan trotoar jalan sebagai lokasi berjualan," kata Andik.

"Selain menyalahi aturan, keberadaan para PKL ini juga sangat menganggu pejalan kaki," ujar dia.

Tidak hanya memberikan teguran, petugas juga memasang spanduk larangan berjualan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan.

Baca juga: Keluhkan Trotoar Sempit di Pulogadung, Warga: Terpaksa Pakai Jalur Sepeda, Takut Terserempet

Pihak Satpol PP Kecamatan Pulogadung rutin melakukan patroli guna mengantisipasi para PKL yang kerap menggunakan trotoar hingga badan jalan untuk berjualan.

Diberitakan sebelumnya, trotoar yang berlubang di Jalan Perintis Kemerdekaan Pulogadung sering membuat orang jatuh.

"Hati-hati ya kak, di sini trotoarnya banyak yang bolong. Trotoarnya ini kurang diperhatikan," kata Usman (38), tukang ojek di Terminal Pulogadung.

"Apalagi kalau malam, di sini juga kurang penerangan. Jadi sering ada orang jatuh," sambung dia.

Selain karena kondisinya yang bolong, trotoar di area ini lebih banyak digunakan sebagai lahan parkir dan tempat orang berjualan daripada untuk berjalan kaki.

Baca juga: Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Pedagang warung makan bernama Aisyah (25) juga membenarkan bahwa kondisi trotoar, terutama dekat terminal, kurang layak.

Padahal, banyak orang melintas untuk naik angkutan umum di pagi dan malam hari.

"Kadang orang jadi malas jalan kaki di sini karena trotoarnya sempit. Kita seringnya malah jalan di area khusus pesepeda," terang Aisyah.

"Yang bikin kesal lagi ya karena sering motor lawan arah, lumayan takut keserempet aja sih," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com