JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai pemerintah harus ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat supaya orang-orang yang nekat melanggar hukum demi mencari uang bisa berkurang.
“Negara juga harus kerja keras memperbaiki perekonomian masyarakat, meningkatkan kesejahteraan agar orang tua tidak mudah tergiur oleh tawaran-tawaran materi dengan mengabaikan prinsip susila dan melanggar hukum.” ujar Komisioner KPAI Sub Klaster Anak Korban Pornografi/Cybercrime, Kawiyan saat dihubungi pada Sabtu (8/6/2024).
Kawiyan menyebutkan, kasus R (22) di Tangerang Selatan dan AK (26) di Bekasi hanya sebagian kecil dari total kasus yang terungkap ke muka publik.
Baca juga: Eks Komisioner KPAI Sebut Ada Faktor Lain yang Mungkin Bikin Ibu Nekat Cabuli Anaknya
Ia menyakini masih banyak kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak yang belum terungkap, terutama di daerah-daerah.
“Pemerintah harus memeratakan kesejahteraan agar keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar anak-anak mereka seperti pangan, sandang, perumahan,” lanjut Kawiyan.
Meski demikian, komisioner KPAI ini menilai, apa yang dilakukan oleh R dan AK tidak sepenuhnya didorong oleh keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Tipu Muslihat Icha Shakila yang Membuat Ibu di Bekasi dan Tangsel Tega Cabuli Anak Kandungnya
Minimnya pendidikan, rendahnya ketaatan beragama, dan tidak adanya pemahaman terhadap aspek-aspek perlindungan anak dapat menjadi alasan orang tua nekat melakukan kekerasan atau pelecehan kepada darah daging mereka sendiri.
“Ia (terduga pelaku)vjuga sangat tidak tahu bahwa melakukan asusila dengan anak sendiri, apalagi sampai direkam merupakan bentuk pelanggaran hukum,” kata Kawiyan.
Untuk itu, Kawiyan mendorong agar penyidik dapat melakukan pemeriksaan kejiwaan pada kedua terduga pelaku secara komprehensif.
Patut diketahui, akhir-akhir ini viral video ibu mencabuli anaknya. R (22) dari Tangerang Selatan telah diamankan di Polda Metro Jaya sejak Minggu (2/6/2024). Sementara, AK (26) ditangkap pada Jumat (6/6/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.